Food Trend
Pengalaman Bersantap ala Peruvian di Ibukota

16 Jul 2018

Chef Natty
Foto: AY
 
Hidangan Peru sebenarnya bukan hal baru bagi warga Jakarta. Dua tahun belakangan, hidangan ini tampil sebagai tema di berbagai restoran ternama dengan aliran Nikkei yang memiliki cita rasa dan teknik ala Jepang. Namun, hidangan Peru ternyata menyimpan cerita lebih dari itu.

Beberapa abad sebelumnya, Peru dikenal karena menyimpan banyak emas dan perak hasil peninggalan kerajaan Inca. Hal ini lantas menjadikan Peru sebagai tempat mencoba peruntungan bagi banyak orang dari berbagai penjuru.

“Kehadiran bangsa-bangsa yang membawa kultur negaranya seperti Spanyol, Jepang, hingga Afrika, turut memberi sentuhan pada kuliner Peru menjadi lebih kaya,” ujar Natalia Sophia Gonzalez Echeverria, guest chef yang diboyong oleh JW Marriott Jakarta untuk mengisi pekan Peruvian Palate hingga akhir Juli 2018 nanti.
 

Arroz Tapado
Foto: Dok. JW Marriott JKT

Ia mencontohkan Arroz Tapado, hidangan berisi nasi yang diisi dengan tumisan daging cincang khas Peru dan disisipi dengan potongan pisang yang dibakar.

Kedatangan Natty, panggilan akrab Natalia, merupakan kali kedua hidangan Peru dihadirkan di Sailendra Restaurant yang berkolaborasi dengan Kantor Komersil Peru dan Kedutaan Besar Peru. Lebih dari 30 hidangan autentik Peru, akan tersaji setiap Jumat dan Sabtu (Dinner) dan Minggu (Brunch) hingga 29 Juli 2018 nanti.  

Tidak lengkap menyebut Peru tanpa hidangan ceviche. Potongan ikan segar dilumuri dengan perasan jeruk nipis yang melimpah dan potongan bawang bombay ini, sontak menerbitkan air liur saat membayangkan sensasi segar masam yang tercecap di lidah. Dalam versi ini, Natty turut menambahkan pipilan jagung manis dan cacahan daun ketumbar yang semakin memperkaya rasa.
 

Ceviche
Foto: AY

Peru memang dianugerahi hasil laut yang tidak dapat diremehkan. Terlepas dari letaknya yang berdekatan dengan laut lepas, cara pengolahan masakan Peru yang mengandalkan kesegaran bahan dan tidak memakan waktu lama, memaksimalkan rasa saat tiba dalam meja hidang.

Saat femina mencicipi Chupe de Camarones (sup dengan campuran udang, nasi, susu, telur dan sayuran), hadir rasa manis dari cacahan udang saat cairan sup diseruput. Walaupun dalam daftar bahan Netty menyelipkan aji amarillo, cabai kuning khas dari Peru, sensasi pedasnya tidak akan terlalu mengganggu bagi lidah Indonesia yang terbiasa dengan cita rasa spicy.
 
Encanelado
Foto: AY
 
Perjumpaan siang hari itu, lantas ditutup dengan sepotong encanelado. Kue yang ditumpuk menjadi satu bagian dengan guyuran dulche de leche (hasil olahan susu kental manis yang dimasak dengan api kecil, hingga menyerupai karamel),  tidak hanya berfungsi sebagai perekat, sekaligus juga memberikan kesan moist dan menambah rasa legit saat bertemu dengan taburan kayu manis. (f)

Baca juga:
Kelembutan Hida-Gyu, Daging Sapi Kebanggaan Prefektur Gifu
Sensasi Mencicipi Wine Terrazas des los Andes dari Argentina
Menggemaskan! Kafe di Jepang ini Menghadirkan Menu ala Film Jurassic Park


 


Topic

#kulinerperu

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?