Food Trend
Ini Fakta Ilmiah di Balik Aroma Menyengat Durian

20 Oct 2017


Foto: Fotosearch

“Semakin Anda memakannya, semakin Anda tidak bisa berhenti.” ungkap tokoh naturalis terkenal Alfred Russel Wallace tentang kelezatan buah durian yang dinikmatinya saat penjelajahannya ke Borneo di abad ke-18. Di Asia Tenggara, durian disebut sebagai Rajanya Buah. Daging buahnya lembut, creamy, dan sedap. 
 
Tak bisa dipungkiri, di balik lembutnya daging durian, rasanya yang lezat, buah yang satu ini memang memiliki aroma menusuk yang bisa membuat mabuk banyak orang. Alhasil, buah eksotik yang satu ini sering ada dalam daftar larangan yang tidak boleh dikonsumsi, bahkan dibawa, di beberapa tempat, seperti kamar hotel, ruang ber-AC, pesawat, dan transportasi publik lainnya.
 
Padahal, buah yang satu ini memiliki potensi ekonomi yang besar. Thailand, Malaysia, dan Indonesia merupakan tiga negara penghasil durian terbesar, dengan luas panenan mencapai 250.000 hektar di tahun 2008. Apalagi setelah berhasil masuk ke pasar Cina, di tahun 2016 saja, nilai impor durian mencapai US$600 juta!
 
Kenyataan ini pula yang menggerakkan sekelompok peneliti dari Singapura, Hong Kong, dan Malaysia untuk membedah blueprint DNA buah yang memiliki nama ilmiah Durio zibethinus ini.
 
“Data blueprint genetika seperti ini sangat vital dalam memahami keanekaragaman hayati buah durian,” ungkap anggota tim tentang penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Genetics (2017), dan dipublikasikan secara online pada 9 Oktober 2017 ini.
 
Melalui studi ilmiah ini mereka membentangkan susunan gen yang memberikan sifat dan ciri unik durian. Salah satunya, aroma menusuk durian yang oleh sebagian responden penelitian dideskripsikan sebagai gabungan antara aroma terpentin, bawang, dan bau kaus kaki!
 
Rupanya bau menusuk ini disebabkan oleh tingginya produksi VSCs, senyawa mudah menguap yang mengandung sulfur, seperti gabungan senyawa disulfida, trisulfida, dan thiol yang memberikan bau tak sedap yang tajam, serta ester, senyawa yang menyebabkan bau manis durian. Gen MGL merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap pembentukan VSCs, penyebab bau tak sedap ini.
 
Dari penelitian yang sama, terkuak bahwa ada kemungkinan bahwa aroma durian ini terkait dengan proses pematangan durian! Jadi, bukan tanpa alasan, bahwa saat memilih durian, pedagang dan pembeli yang berpengalaman kerap kali terlihat mengendus aroma buah. Makin harum, makin matang dan siap dinikmati. (f)


 


Topic

#durian, #infokuliner

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?