Parmigiano-reggiano. Penamaan untuk keju keras yang diproduksi di Provinsi Parma, Provinsi Reggio Emilia, dan sebagian daerah Bologna, Modena, dan Mantua. Produksi keju serupa di luar daerah ini disebut parmesan. Aromanya sangat tajam sehingga sering ditambahkan pada resep hidangan berkeju agar tercium aroma keju yang lebih kuat. Nikmat menyertai chardonnay (dry white wine) atau sekadar diparut di atas pasta dan risotto.
Mimolette. Keju keras tradisional dari Kota Lille, Prancis. Diciptakan di bawah perintah Raja Louis XIV untuk menggantikan popularitas keju edam Belanda yang menyebar di Prancis. Perbedaannya, rasanya lebih asin dan warnanya oranye tua, yang dihasilkan dari pewarna alami annato. Bentuk utuhnya seperti melon. Ketika muda, rasanya mirip parmesan. Makin tua, permukaannya mengeluarkan cita rasa mirip hazelnut. Hal yang membuatnya makin disukai, meski makin sulit dikunyah!
Stilton. Ada dua jenis: blue stilton dan white stilton. Termasuk jenis keju semikeras asal Inggris. Khas diproduksi di Derbyshire, Leicestershire, dan Nottinghamshire dengan aturan pembuatan yang telah ditentukan. Diolah dari susu sapi dan bertekstur lembek, agak berminyak, dan rasanya agak menyengat. Cocok menemani dessert wine semacam port.
Danish Blue. Disebut juga danablu. Termasuk blue cheese jenis semilunak asal Denmark ciptaan Marius Boel yang bermaksud menyerupai keju roquefort, dengan perbedaan rasa yang lebih ringan dan lebih creamy. Sebelum melalui proses penuaan (aging), batang atau kawat tembaga (bukan stainless steel) ditusuk-tusukkan ke dalam keju untuk membentuk dadih dan meratakan jamur Penicillium roqueforti yang digunakan dalam pembuatannya. Teksturnya mudah hancur sehingga cocok ditabur pada salad atau sebagai dessert cheese. Di Denmark, biasa disajikan bersama roti atau biskuit asin.
Gouda. Termasuk keju tertua yang tercatat dalam sejarah, sejak tahun 1184. Dalam tradisi Belanda zaman dulu, membuat keju merupakan pekerjaan para istri yang diturunkan kepada anak perempuan. Nama dari keju jenis semikeras ini bukan karena diproduksi di Kota Gouda, Belanda, melainkan karena perdagangan keju ini terpusat di Kota Gouda. Keju dari susu sapi ini rasanya asin dan aromanya tajam.
Brie. Keju asal Prancis berwarna kuning pucat dan bertekstur lunak. Aromanya netral dengan aroma kapang yang ‘tipis’. Dibuat dari susu yang ditambahkan rennet (sejenis enzim) dan dipanaskan hingga 37º C. Keju lalu dicetak dan ditiriskan selama 18 jam. Setelah itu, keju dikeluarkan dari cetakan, digarami, dan diberi kapang. Bila terlalu matang dan mengeluarkan aroma amonia, sebaiknya tidak dimakan lagi. Aroma amonia ini dihasilkan dari kapang yang juga digunakan kala pemeraman (aging) keju. Makin lama, permukaannya makin berkeriput. Penduduk di Brie senang mencelupnya ke dalam café au lait!
Semua keju sama nikmatnya. Yang tak sama, jenis-jenisnya yang dibedakan berdasarkan pengolahan dan lokasi produksi. Jenisnya makin hari makin banyak, berkat bertambahnya jumlah produsen yang mengembangkan rasa-rasa baru. Hal yang membuat keju selalu menarik dari segi cita rasa dan cerita.
Foto: Fotosearch, 123RF.