Pengalaman makan di salah satu restoran Peru semasa liburan di Miami, Amerika Serikat, begitu membekas di hati Henry Sanjaya. Ini menjadi alasannya mendirikan Pavela, restoran berkonsep Peruvian cuisine (kuliner Peru) yang pertama di ibu kota. Ia mendelegasikan chef yang paham dengan masakan Peru untuk memegang kendali dapur Pavela. Demi menjaga rahasia dapur, Henry enggan berbicara banyak soal bumbu yang digunakan di dapurnya.
“Ada tendangan rasa yang ‘tebal’, entah itu pedas, kecut, atau berempah di tiap suapan pertama di tiap jenis hidangannya,” cerita Henry. Yang juga menjadikannya unik adalah pengaruh dapur Eropa (Spanyol, Italia, dan Jerman), Asia (Jepang dan Tiongkok), dan Afrika Barat. Membuat variasi hidangan negara asal Machu Pichu ini begitu istimewa.
Pavela Wings misalnya, berempah dengan tekstur garing yang begitu terasa di gigitan pertama. Bersama Yucca Fritas (singkong goreng), keduanya menjadi peneman Pisco Sour, yaitu minuman nasional Peru dari jeruk nipis dan kayu manis yang aslinya beralkohol.
Cicipi juga Pollo a la Brasa, yaitu ayam panggang yang dulunya diracik pertama kali oleh petani asal Swiss di Lima. Hidangan ini salah satu favorit pengunjung. Sensasi rasanya makin sedap saat dicocol ke dalam saus mayones aji verde dengan pedas dari cabai jalapeno dan bawang putih. Saus yang menyegarkan ini ada di tiap meja Pavela.
Pengaruh kuliner Cina juga terasa lewat Arroz de Chaufa, nasi goreng Cina (chau fan) versi Peru dengan rasa bumbu yang lebih tajam. Bedanya, nasi goreng daging dan sayuran ini tersaji bersama chicken wings dan telur mata sapi.
Lokasi: Street Gallery, Pondok Indah Mall Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta.
Telp: (021) 29529767.
Jam buka: 10.00-22.00 WIB.
Harga: Rp45.000–Rp95.000.
Suasana: Minimalis dengan interior bertema Peru.
Topic
#KulinerJakarta