Fiction
Cerber: Intan yang Kucari [4] - Tamat

2 Jul 2017


 
Bagian 4 (Tamat)
 
Kisah sebelumnya:
Delapan bulan hendak menikah dengan Parulian, Rian bertemu lagi dengan Tigor, pria yang ia cintai sejak masa SMA. Namun, ketika Rian mantap memilih tetap bersama Parulian,   tunangannya itu malah memilih menikahi wanita lain. Justru adik Parulian, Mario, yang kemudian mendekatinya. Tapi, ketika Rian memutuskan untuk memilih Tigor, hatinya kembali gamang ketika Parulian kembali menghubunginya.
 
Begitu telepon genggamku aktif kembali, seluruh pesan  pendek masuk menyerbu.
Tapi, dari deretan pesan teman-teman dan keluarga, ada satu SMS lagi. “Rian, aku sangat merindukanmu. Kapan kita bisa bertemu?”

Kepalaku langsung berdenyut-denyut. Parulian. Aku telah menyalakan api, dan sekarang api itu mulai membakarku. Aku mulai ketakutan sekarang, bagaimana cara memadamkan api itu?

Teleponku berdering nyaring. Aku nyaris kena serangan jantung saat melihat nomor di layar. Angkat tidak, angkat tidak, angkat….
“Kapan kita bisa bertemu lagi? Aku rindu sekali.”
Aku gemetar.
“Parulian, maafkan aku. Aku tidak bisa bertemu denganmu.”
“Apa maksudmu?!” Kudengar dia mengamuk. “Kau yang mendahului mencariku. Dan sekarang aku meladenimu, kau malah mempermainkanku.”
Aku panik sekarang.
“Parulian, aku mengaku, aku salah. Kemarin aku sedang kalut. Aku tidak sadar apa yang kulakukan. Sekarang aku menyesal.”
“Jadi menurutmu, pelukan kita kemarin itu terjadi di luar kesadaranmu, begitu?! Apa menurutmu aku mengguna-gunaimu, sehingga kau memutuskan memelukku lebih dulu, begitu?!!”  Dia makin kalap. 
Aku menangis kalut. Aku tidak bisa menjawab apa-apa lagi.
“Rian, tolong berikan aku kesempatan lagi. Aku masih mencintaimu.”
Aku menangis makin keras. Dia meminta kesempatan kedua. Apakah dia akan meninggalkan istrinya demi diriku? Jika itu sampai terjadi,  masih beranikah aku berjalan dengan menegakkan kepala?
Kupaksakan diriku berbicara di sela tangisku.
“Lian, aku sungguh-sungguh menyesali peristiwa kemarin. Aku tidak mau berselingkuh denganmu. Aku juga tidak mau kau meninggalkan istrimu demi aku.”
“Rian, aku mencintaimu. Aku tidak mungkin bersatu denganmu, kecuali aku meninggalkan istriku. Aku tidak akan menjadikanmu selingkuhanku. Kau terlalu baik untuk menjadi selingkuhan.”
Aku terpukul luar biasa mendengar jawabannya.
“Kalau sampai kau meninggalkan istrimu, seumur hidupku aku tak akan pernah memaafkanmu. Ingat itu! Juga seperti katamu, aku terlalu baik untuk menjadi selingkuhan, apalagi untuk menjadi alasanmu meninggalkan istrimu.”
Dengan kata-kata itu, kusudahi percakapan kami.
 


Topic

#fiksifemina

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?