Festival
Orang Indonesia Tidak Bahagia? Cari Tahu Faktanya di Happiness Festival

31 Mar 2018

Sejak tahun 2012, tanggal 20 Maret ditetapkan PBB sebagai Hari Kebahagiaan Sedunia. PBB menyadari, kemajuan suatu negara tidak lagi cukup diukur dari GDP per kapita saja, tapi juga kebahagiaan masyarakatnya. Dan pada tahun 2013 mulailah diumumkan laporan tentang tingkat kebahagiaan negara-negara di dunia.

Indonesia pada tahun 2013 berada pada peringkat 76, namun peringkatnya turun ke posisi 81 pada tahun 2017. Bahkan turun lagi menjadi 96 pada tahun 2018. Dari enam variabel yang digunakan untuk mengukur indeks kebahagiaan; produk domestic bruto, angka harapan hidup, bantuan sosial, kebebasan sosial, persepsi korupsi, dan kemurahan hati. Menurut Mari Elka Pangestu, president United Diversity, Indonesia jatuh karena persepsi korupsi dan bantuan sosial.

Meski pemerintah memiliki peran, namun sesungguhnya untuk mencapai indeks kebahagiaan itu adalah tanggung jawab setiap individu. Karena sesungguhnya bahagia itu adalah pilihan. Dan setiap manusia punya kekuatan untuk memilih.

Namun tak semua orang menyadari perannya. Karena itu dalam Happiness Festival yang digelar di Taman Menteng pada 31 Maret dan 1 April 2018, komunitas United in Diversity dan Komisi Bisnis Pembangunan Berkelanjutan meluncurkan Piramida SDG untuk Kebahagiaan. Intinya adalah bahagia itu berarti harmoni antara sesama manusia, harmoni antara manusia dengan alam, dan harmoni antara manusia dengan Sang Pencipta.

Terdengar rumit? Semua jadi mudah dipahami dan masuk akal saat melihat berbagai booth di Happiness Festival. Harmoni dengan alam adalah salah satu cara pilihan untuk bahagia. Tak heran kalau di happiness festival banyak diperkenalkan produk yang dibuat dengan lebih memperhatikan kelestarian alam seperti sayuran hidroponik, keping cokelat organik, sabun bebas deterjen, dan kain yang dibuat dari serat alami dan diwarnai menggunakan pewarna alami. 

Ada juga komunitas dan individu yang mengajak kepada persatuan dan saling tolong antar sesama manusia. Seperti, Kahanu, produsen scarf yang motifnya terinspirasi dari lagu Indonesia Raya, Tanah Airku, dan Indonesia Pusaka, untuk menyebarkan cerita indahnya kebersamaan dalam perbedaan.  Gobind Vashdev yang membantu menemukan cara berdamai dengan diri sendiri, Vikra Ijaz, socialpreneur yang menggelitik niat untuk memberdayakan sesama, serta aktivitas seperti yoga bersama, workshop membuat craft, dan belajar mengolah limbah, digelar selama dua hari festival. (f)


Topic

#happiness festival

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?