Fashion Trend
Busana Praktis dan Fungsional Kian Digemari di Jepang

16 Aug 2016



Gaya busana ala Harajuku, tak lagi begitu diminati. Pergeseran ini disebabkan beberapa hal, salah satunya keinginan konsumen untuk memiliki busana yang praktis dan fungsional. Survei yang dilakukan Global Lifestyle Monitor tahun 2010 menyatakan bahwa 87% konsumen di Jepang memilih untuk membeli busana yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

Fakta tersebut diperkuat dengan data yang diperoleh dari Indonesian Trade Promotion Center Osaka, yang menyebutkan pasca pemulihan bencana gempa pada tahun 2011, pasar garmen di Jepang lebih memilih busana kasual, ringan, tidak mudah kusut, mudah dilipat dan mampu mengurangi penggunaan AC di rumah maupun di kantor, sebagai respon dari penghematan listrik. Artinya, faktor pergantian iklim sebanyak empat kali dalam setahun dan kondisi geografis yang rawan bencana gempa di Jepang, sangat mempengaruhi pola berbelanja konsum produk fashion di sini.

Berbagai kebutuhan tersebut tentu menjadi tantangan baru bagi para perusahaan retail busana siap pakai dalam memilih strategi produk tepat guna agar berhasil merebut pasar lebih luas dan mempertahankan bisnis di tengah persaingan. "Untuk merebut perhatian pasar yang lebih luas, sebuah merek busana siap pakai harus mengusung desain dasar dengan nilai, fungsional yang cukup tinggi serta memiliki harga terjangkau," ujar Le Ann Nealz, Chief Creative Officer Uniqlo Co,LTD.
 
Uniqlo, merek busana asal Jepang, memiliki sederet produk dengan inovasi spesial. Misalnya, baju dalam dengan serat khusus mesh yang sejuk dan antibau (bau yang sering timbul akibat bakteri saat busana tak kering dengan sempurna setelah dicuci), kemeja berbahan 100% linen premium Prancis dengan serat alami yang panjang dan halus, hingga celana dengan aksen karet lembut dan tidak menutupi pori kulit di bagian pinggang hasil pengembangan dari Toray Industries, Inc (produsen serat sintetis dengan nanotechnology menggunakan organic synthetic chemistry, polymer chemistry, dan biotechnology). Seluruh inovasi tersebut dikemas dalam busana siap pakai yang mudah dipadupadankan agar pencinta mode terasa dimanjakan karena dapat dikenakan di segala kesempatan sesuai kebutuhan.

Dengan menciptakan manfaat baru pada nilai fungsional busana, maka tren berbusana di Jepang pun perlahan bergeser, bahkan mendunia. Bergesernya minat konsumen, diiringi dengan tanggapan positif dari para pelaku bisnis busana siap pakai yang menyediakan busana fungsional ini, mampu meningkatkan minat belanja masyarakat Jepang. Jorgen Andersson, Group Officer, Fast Retailing Co., LTD, Co-Global Chief Marketing Officer, Uniqlo Co,.LTD, menyatakan bahwa perusahaan retail ini mampu mencapai nilai penjualan global yang mencapai 1,14 triliun yen untuk tahun fiskal 2013. Hal tersebut membuktikan bahwa tren busana sederhana dan fungsional, memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan dan tak hanya diminati di negara berpenduduk 128 juta orang ini, namun juga di seluruh dunia. (f)


Adinda Tri Wardhani


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?