Family
Pentingnya Perkembangan Kesehatan dan Kejiwaan Anak

17 May 2016

 
Foto: Fotosearch

Mendidik dan menjaga buah hati untuk menjadi anak yang sehat serta kuat adalah tantangan terberat yang harus dialami setiap orang tua era kini. Pasalnya di era globalisasi ini, persebaran internet terjadi begitu massif dan sulit dibendung, yang berdampak pada banyaknya anak yang kecanduan. Namun, persebaran informasi yang deras melalui internet tidak berbanding lurus dengan pemahaman orang tua tentang bagaimana menangani anak ketika mereka diserang penyakit.

 “Karena ketidaktahuan orang tua, banyak dari mereka yang salah dalam mengobati penyakit yang dialami anak-anak. Hasilnya, bukan tambah sehat, anak malah makin sakit,” jelas Dr. Luszy Arijanty, Sp.A dalam seminar Perkembangan  Kejiwaan Anak Masa Kini di Rumah Sakit Gading Pluit pada Sabtu, 14 Mei 2016 lalu.

Menurut Dr. Luszy, ada beberapa hal yang perlu dihindari saat pemberian obat pada anak. Misalnya, untuk obat demam, hindari pemberian obat yang mengandung ibuprofen dan metamizol. Sementara untuk obat batuk pilek, hindari penggunaan obat mengandung antitusif dan codein.  Dan untuk obat muntah, hindari pemberian metoclopramid.

“Untuk obat demam, berikan saat anak demam saja. Sementara jika anak muntah, coba puasakan anak kurang lebih 30 menit atau 1 jam. Barulah diberikan makan dan minum bertahap,” tambah Dr. Luszy lagi.

Walau memang penggunaan obat tidak dapat dihindari untuk anak-anak yang sakit, namun menurut Dr. Bram Pradipta, Sp.OG, sebenarnya ada cara supaya anak tidak sering minum obat. “Saat kehamilan, ibunya harus mengonsumsi cukup asam folat dan kalsium, agar bayinya sehat,” jelasnya. Tak lupa pula untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan agar daya tahan tubuhnya kuat dan tidak mudah terserang penyakit.

Tak hanya harus waspada dalam pemberian obat pada anak yang sakit atau asupan sehat saat kehamilan, langkah cermat dalam pola asuh terhadap anak di era serba digital juga menjadi sangat penting. “Karena jika tidak dimulai dari sedini mungkin, teknologi dan internet bisa memberikan dampak negatif pada anak-anak kita,” ujar psikolog Dr. Maria Poluan, Sp.KJ.
           
Dampak negatif dari kecanduan internet bagi anak dan remaja adalah mereka kesulitan dalam mengontrol diri, kerap berbohong perihal waktu online hingga mudah marah. Maka, menghindari hal tersebut terjadi pada anak, ada beberapa sikap yang bisa dilakukan orang tua.
           
Untuk anak usia di bawah 2 tahun tidak diberikan akses media elektronik. Kemudian, perlu ada interaksi langsung dengan anak dan merasakan pengalaman alamiah tentang lingkungan. Sementara untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun jangan dibiarkan untuk memiliki media digital. Dan salah satu yang terpenting adalah dampingi anak pada setiap interaksi saat menggunakan media digital. (f)
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?