Family
Menghadapi Orang Tua yang Terus Mendesak untuk Menikah

15 Apr 2017


Foto: 123RF
 
Menginjak usia kepala tiga dan masih melajang, saya kerap bertanya-tanya, apa yang salah dengan diri saya. Apalagi, saya kerap dikenalkan pada anak kolega orang tua, tapi belum ada yang cocok. Saya berniat melanjutkan sekolah, tapi orang tua menentang. Menurut mereka, anak wajib menikah demi membahagiakan orang tua.
 
Soraya - Bengkulu
 
Saran Monty Satiadarma
Orang tua pada umumnya mencemaskan masa depan anak-anak mereka, termasuk rencana mereka berkeluarga. Di lain pihak, mereka tidak selalu memahami kesiapan anak-anak mereka untuk itu, kecuali diungkapkan secara lugas. Oleh karenanya, banyak orang memutuskan menikah dipengaruhi rasa terpaksa, hanya demi memenuhi keinginan orang tua.

Jangan sampai Anda mengambil langkah ini, karena keterpaksaan akan menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan dalam hidup berumah tangga. Apabila Anda ingin memenuhi tuntutan orang tua untuk berkeluarga, maka ambillah keputusan dan jalanilah dengan tulus hati. Maka, ketika mengalami masalah rumah tangga, Anda tidak membebankannya sebagai kesalahan orang tua. Ingatlah, pada hakikatnya  Andalah yang membuat keputusan atas pilihan hidup Anda, dan bertanggung jawab atas pilihan tersebut.

Pada dasarnya, Anda belum menemukan pasangan karena Anda memang belum siap menerima pasangan hidup. Lubuk hati Anda belum bersedia menerima kehadiran orang lain untuk hidup bersama. Alasannya bisa jadi amat beragam. Inilah mengapa pria yang baru Anda kenal merasakan bahwa Anda belum bisa menerima kehadiran mereka. Anda pun tidak merasa ditinggalkan, karena masih memilih untuk hidup tanpa pasangan.
 
Saran Irma Makarim
Tidak mudah memahami desakan orang tua untuk  berkeluarga, apalagi  dengan alasan untuk membahagiakan beliau. Anda perlu berbicara dan mengingatkan kembali pada beliau, bahwa Anda sudah berusaha membuka diri dan mematuhi keinginan orang tua untuk berkenalan dengan orang baru.

Tidak ada yang bisa meramalkan kelanjutan dari sebuah perkenalan. Sebuah hubungan kasih bisa berhasil dibangun apabila kedua belah pihak merasakan  kecocokan dan tumbuhnya benih-benih cinta. Wajar pula apabila dalam perkembangannya ada beberapa pria yang kurang berkenan bagi Anda ataupun sebaliknya.

Bila hingga kini Anda belum berhasil membina hubungan kasih dengan kenalan baru, bukan berarti ada yang salah dengan diri Anda. Adanya kekecewaan bisa dimengerti, tetapi Anda dan orang tua perlu memahami bahwa dalam sebuah perjodohan banyak hal bisa terjadi. Boleh saja introspeksi diri, tetapi tidak perlu menyalahkan diri sendiri, karena hanya akan membuat Anda tambah resah.

Keputusan  untuk melanjutkan studi merupakan hal yang bijaksana. Ajak orang tua untuk memahami bahwa keinginan Anda akan membawa banyak manfaat. Dengan memindahkan fokus Anda ini, Anda dapat mencairkan ketegangan yang tengah dialami, sekaligus menambah ilmu, mengembangkan diri, dan memperluas pergaulan. (f)
 
Baca juga:

 


Topic

#MasalahKeluarga

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?