Family
Insiden Bapak Menendang Anak di Mal Kelapa Gading, Ini Yang Orang Tua Perlu Lakukan Saat Membawa Anak ke Taman Bermain

30 Apr 2018


Dok: Pixabay

Dengan konsep one stop entertainment yang diusung mal, banyak keluarga menjadikan mal, sebagai pusat kegiatan mereka di akhir pekan, mulai dari belanja, kuliner, hingga taman bermain anak. Apalagi kini, banyak mal menawarkan permainan yang beragam untuk anak-anak usia dini hingga sekolah dasar.
 
Namun, sebuah insiden yang terjadi di taman bermain di kawasan Mal Kelapa Gading mengingatkan bahwa Anda tetap perlu mengawasi selama anak-anak bermain di mal. Dalam video rekaman CCTV yang viral, terlihat seorang bapak yang tiba-tiba menendang anak laki-laki yang sedang bermain ayunan, lantaran anak laki-laki itu membuat anak perempuannya terjatuh. Video lainnya yang juga beredar memperlihatkan percecokan antara si ibu anak laki-laki dan bapak si anak perempuan. Si ibu tidak terima anaknya ditendang sementara si bapak merasa anak laki-laki tersebut salah.
 
Terlepas dari siapa yang salah, ketika mengajak anak ke tempat bermain, sudah selayaknya orang tua lebih waspada. Walaupun anak berada di tempat bermain bukan berarti anak pasti aman, tetap harus ada orang dewasa yang menjaganya. Tindakan bapak si anak perempuan yang langsung menendang anak laki-laki yang tidak sengaja mengenai putrinya, menurut Listyo Yuwanto, psikolog sebagai tindakan yang impulsif atau pelaku pelepasan emosi yang tidak terkontrol.
 
“Dari video tersebut, terlihat bahwa bapak tersebut tidak secara akurat melihat sebab akibat dan dampaknya. Ia juga cenderung melihat penyebab masalah dari pihak eksternal dibandingkan melakukan refleksi diri. Dalam hal ini ia lebih melihat anak yang bermain ayunan sebagai penyebab jatuh anaknya, dibandingkan melihat kelalaiannya dalam mengawasi anaknya saat bermain,” ungkap Listyo.

Listyo menambahkan, prinsipnya orang tua harus mengenali karakteristrik anak apakah sudah cocok atau belum dengan jenia atau tipe permainan tertentu, mengenali hal-hal di lingkungan yang berisiko terhadap anak, dan orang tua harus mengawasi perilaku anaknya.
 
Menurut M. Insan Nurrohman dari Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), berkunjung ke lokasi wisata manapun, orang tua hendaknya menyadari akan selalu adanya ancaman bahaya bagi dirinya maupun anak-anaknya. Oleh sebab itu, pengawasan total orang tua kepada anak-anaknya penting untuk dilakukan sepanjang waktu. “Apalagi untuk anak-anak di bawah usia tiga tahun, yang mayoritas belum bisa membedakan antara aman dan berbahaya, sehingga potensi bahayanya sangat tinggi,” ungkap Insan.
 
Lebih lanjut Insan menjelaskan, bahaya di tempat wisata atau bermain bisa berbagai macam. Mulai dari tersesat, hilang, diculik, terperosok, terbentur, digigit serangga, terkena duri, terinfeksi kuman, dan lain sebagainya. Untuk itu, orang tua perlu melihat kembali seberapa tinggi risiko tempat yang akan dikunjungi dan mempersiapkan beberapa hal berikut ini:
 
1/ Ajarkan apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat berada di tempat bermain, serta komitmen untuk tertib dan mematuhi orang tua.
 
2/ Bijaklah dalam memilih waktu berkunjung, di waktu-waktu liburan, taman bermain akan jauh lebih ramai, maka risikonya akan semakin besar. Orang tua harus memiliki strategi saat mengajak anak ke taman bermain.
 
3/ Lihat selalu kondisi sekitar, perhatikan kondisi rawan dan berbahaya bagi Anda dan keluarga. Faktor keamanan wajib diperhatikan, seperti mematuhi semua tanda larangan yang ada, memperhatikan pagar, pembatas, tanda pengaman, dan menghindari melewati daerah-daerah yang berbahaya.
 
4/ Awasi terus anak. Jangan biarkan anak lepas dari pengawasan. Jaga selalu kesadaran Anda, bahwa Anda membawa anggota keluarga yang rentan yaitu anak kecil.
 
5/ Jangan biarkan anak-anak melakukan hal-hal yang berbahaya, seperti memanjat.
 
6/ Kemana pun pergi, perhatikan kebersihan dengan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Kita tidak pernah tahu apa yang sudah menempel di tangan.
 
7/ Biasakan mengambil pelajaran dengan anak dari setiap kejadian yang dilihat selama kunjungan, baik yang kita alami maupun yang dialami orang lain, agar kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.(f)

Baca Juga:

7 Tip Pergi Menonton Pertunjukan Bersama Anak
4 Langkah Membangun Kebiasaan Membaca Anak Sejak Balita
4 Manfaat Mengajari Anak Menggambar dan Mewarnai

Faunda Liswijayanti


Topic

#liburankeluarga, #tamanbermain

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?