Family
10 Tip Tarik Ulur Hadapi Ipar

31 Dec 2016


Foto: Pixabay
 
Hidup bersama ipar kadang-kadang tidak bisa dihindarkan. Demi menyisihkan uang untuk membeli rumah, Anda bisa jadi menumpang sementara di rumah mertua, yang mungkin saja bersama saudara kandung beserta pasangannya. Atau, tren sekarang ini adalah tinggal dalam satu cluster bersama keluarga lainnya. Sehingga, Anda tinggal bersebelahan atau malah memiliki pintu sambung dengan rumah keluarga ipar.

Di satu sisi menyenangkan, karena berdekatan dengan keluarga dan ada pihak yang bisa dimintai pertolongan bila Anda membutuhkan. Tapi, di sisi lain, Anda pun harus berhadapan dengan polah tingkah ipar yang mungkin 'ajaib'. Mulai dari urusan kecil, seperti pinjam-meminjam barang, sampai masalah uang, bisa bermuara pada konflik. Kalau tidak ditangani, gesekan ini bisa mengancam keharmonisan rumah tangga yang baru Anda bina bersama suami. Berikut ini, konsultan perkawinan dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Adriana Ginandjar, memberi pemecahan konflik dengan ipar.

1/ Sebagai pendatang baru dalam keluarga besar suami, kitalah yang harus lebih agresif dalam menyesuaikan diri.
 
2/ Ada kalanya harus mengalah, tapi ada waktunya kita bersikap asertif.
 
3/ Jangan terburu-buru ingin menjadi teman dekat sang ipar. Sambil menikmati proses, pelajari siapa yang bisa diajak kerja sama, siapa yang sulit, dan mempelajari cara untuk meluluhkan hati mereka.
 
4/ Menjalin hubungan yang baik dengan istri/suami dari ipar juga perlu, untuk mendapat  informasi atau tip menghadapi anggota keluarga besar suami. 
 
5/ Keterbukaan dan komunikasi menjadi hal yang krusial. Jangan pernah menyimpan masalah, apalagi berbicara di belakang.
 
6/ Saat dimintai saran, biasakan untuk memaparkan fakta dan konsekuensi di balik setiap pilihan, dan biarkan sang ipar memutuskan sendiri.
 
7/ Kalau harus menjadi teman curhat, posisikan diri sebagai pendengar yang baik. Sesekali, timpali curhatan-nya dengan kata-kata yang menunjukkan empati.
 
8/ Hindari topik-topik obrolan yang menjelekkan anggota keluarga yang lain.
 
9/ Sedapat mungkin adakan tradisi ngumpul bareng, seperti: nonton film, lunch date, atau shopping bersama. Selain menjalin kedekatan, tradisi ini bisa saling memberikan dukungan emosional kepada para ipar yang menghadapi masalah.
 
10/ Kalau sudah berusaha sekuat tenaga dan masih tidak diterima, saatnya kita membuat jarak aman. Lebih baik energi tersebut difokuskan untuk membina keluarga harmonis dengan suami. (f)
 
Baca juga:


Topic

#MasalahKeluarga

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?