Health & Diet
The 17 Day Diet
Apakah Itu?

1 Nov 2011

Awalnya, metode yang diciptakan dr. Mike Moreno ini digunakan untuk mencegah penambahan bobot selama liburan. Kemudian berkembang, sehingga bisa dilakukan pada siklus 17 hari kapan pun. Diet ini mengatur asupan karbohidrat, lemak, protein, dan kalori dalam sebuah seri siklus 17 hari.

Anda didorong untuk mengonsumsi sebanyak mungkin makanan segar alami yang belum diproses. Variasi makanan akan membuat Anda tetap termotivasi. Rencana makannya sangat mudah dimengerti. Program latihannya pun singkat dan efektif. Tujuannya, untuk menjaga kecepatan normal metabolisme tubuh, dan mencegah terjadinya fase stagnan seperti yang biasa terjadi pada kebanyakan metode diet

Caranya :
  • Hari 1-17, tahap akselerasi, mengonsumsi 1.200 kalori, terdiri dari makanan rendah karbohidrat, daging tanpa lemak yang terbatas, dua porsi yoghurt tawar rendah lemak, sedikit minyak, teh hijau, dan air putih dalam jumlah banyak.
  • Hari 18–34, tahap pengaktifan dengan calori cycling, yaitu ‘memutar’ jumlah kalori yang masuk dari tinggi ke rendah, untuk ‘menipu’ tubuh agar tidak melambatkan metabolisme.
  • Hari 35-51, tahap ketiga atau achieve, tak lagi dibatasi makan daging, dan jumlah kalori mencapai 1.500.
  • Hari ke-52, tahap terakhir atau arrive, menjalani pola makan jangka panjang yang diulang dari tahap 1, 2, 3.
Kata dr. Phaidon:

Diet ini kurang cocok untuk mereka yang menderita diabetes. Bagi mereka yang aktif, jumlah kalori harian yang masuk akan sangat rendah. Pola makan yang berganti-ganti menurut siklus, selain merepotkan, juga bisa memicu gangguan pola makan pada orang-orang tertentu. Diet ini juga kurang memperhatikan aspek psikologis yang diperlukan untuk menjaga bobot. Perubahan pola diet karena pengondisian macam ini biasanya tidak permanen. Jadi, tetap ikuti pola makan sehatnya, meski Anda sudah ‘lulus’ siklus 17 hari, agar bobot stabil. (f)

Ada banyak mitos seputar diet. Mau tahu faktanya? Klik di sini!






 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?