Health & Diet
Tradisi Sehat

14 Jan 2015

Tradisi kuliner Nusantara lahir dari beragam budaya. Pada mulanya, semua jenis masakan tradisional mengandung nilai-nilai filosofis. Inilah yang kita sebut sebagai ‘kearifan lokal’. Dalam berbagai acara penting, seperti menyambut kelahiran, perkawinan, bahkan upacara kematian, makanan menjadi bagian yang sangat penting. Sayangnya, atas nama kepraktisan, kearifan lokal ini kian terlupakan. Berikut ini sepuluh kearifan yang perlu dijaga.

1. Membungkus dengan daun pisang
Selain meminimalkan penggunaan kantong plastik atau styrofoam,   membungkus makanan menggunakan daun pisang atau daun jati, seperti budaya Cirebon, juga lebih sehat. Makanan bisa terhindar dari paparan kandungan berbahaya dalam plastik, terutama jika makanan dibungkus dalam keadaan hangat. Aroma makanan pun jadi lebih sedap.

2. Segarnya air kelapa muda
Ada kearifan alam, mengapa di tepi pantai yang biasanya lebih panas, tumbuh banyak pohon kelapa. Selain menyegarkan, air kelapa merupakan minuman isotonik (penambah energi) alami yang telah diakui oleh Lembaga Pangan Dunia (FAO). Air kelapa kaya akan potasium (kalium), gula, protein, bahkan vitamin C. Komposisi elektrolit dalam air kelapa dapat mencegah dehidrasi karena berkurangnya cairan tubuh. Akan lebih baik jika kita mengonsumsi air kelapa muda tanpa gula.

3. Raw food
Jauh sebelum tren raw food dipopulerkan artis Hollywood, kuliner Nusantara sudah memiliki variasi makanan yang dimakan mentah. Selain lalapan, masih ada karedok dari Jawa Barat, asinan Betawi, trancam Solo, dan naniura Batak.
Karedok, asinan, dan trancam sama-sama berupa variasi sayuran mentah yang diiris tipis-tipis dan dibumbui. Jika karedok dan asinan menggunakan bumbu kacang, trancam menggunakan kelapa parut yang dicampur bumbu. Sementara naniura adalah sejenis sashimi khas Batak. Ikan hanya direndam dalam cairan asam jungga atau jeruk nipis selama beberapa waktu dan dibaluri bumbu-bumbu. Biasanya disajikan dengan kacang tanah giling. Menggabungkan sayuran dengan sedikit lemak merupakan kombinasi yang tepat. Lemak akan mengikat vitamin A,D, E, dan K yang banyak terdapat dalam sayuran agar lebih mudah diserap tubuh.

4. Rebus
Banyak juga kuliner Nusantara yang menjadikan air sebagai unsur penting untuk mengolah makanan. Cara ini jelas lebih sehat ketimbang mengolah makanan dengan cara digoreng. Tak mengherankan, para ahli gizi kini menyarankan mereka yang ingin menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan untuk mengonsumsi makanan yang direbus.
Yang menyenangkan, cara masak Indonesia tak sekadar merebus, tapi diberi banyak bumbu dan rempah sehingga kaya cita rasa. Misalnya, teknik memasak arsik ala Batak atau lempah ala Bangka.

5. Bumbu eksotis
Bumbu-bumbu tropis yang eksotis, seperti  kencur, kayu manis, kunyit, jahe, pala, serai, dan daun salam,  selain membuat masakan harum ternyata memiliki manfaat kesehatan yang tinggi jika dikonsumsi dalam dosis tertentu. Jahe, kunyit, kencur, dan pala misalnya, dikenal baik untuk pencernaan, sementara kayu manis dapat mengendalikan gula darah. Ada juga yang disebut senyawa fitokemikal yang berfungsi meningkatkan aktivitas enzim yang berperan untuk menghancurkan agen karsinogenik, thiamin yang membantu tubuh memetabolisme lemak  dan  protein, serta antiseptik dan antioksidan tinggi.(Ficky Yusrini)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?