Health & Diet
Manis Plus Plus

22 Oct 2014


Madu, bisa jadi adalah satu-satunya makanan yang disebut dan dianjurkan untuk dikonsumsi dalam kitab suci semua agama, mulai dari Quran, Injil, Weda, hingga Tripitaka. Digunakan oleh bangsa Inggris sebagai obat dan kosmetik sejak abad ke-11, hingga kini popularitas khasiat madu seakan tak pernah redup. Bahkan, namanya  makin harum dengan munculnya berbagai varian dan daftar khasiat baru yang  makin bertambah.

Manis Plus-Plus
Madu berasal dari cairan manis yang dihasilkan kelenjar necterifire tanaman (nektar) yang telah diolah oleh lebah. Kandungan glukosa di dalamnya membuat madu dijadikan bahan pemanis oleh orang Mesir sejak abad ke-40 SM. Menurut Ir. Sutrisno Koswara, M.Si, dosen di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, ketika Anda menyesap manisnya madu, Anda sebenarnya juga telah menyesap beragam  zat yang bermanfaat bagi tubuh Anda.

Nah, berikut ini adalah daftar zat-zat yang ada di dalam madu beserta khasiatnya:
  1. Glukosa (dekstrosa) dan fruktosa (levulosa) yang tinggi (fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%) di dalam madu tak sekadar memberi rasa manis, tapi juga dapat meningkatkan produksi serotonin di dalam otak. Dengan hormon serotonin yang tinggi, mood kita dapat lebih seimbang dan kita dapat merasa lebih relaks. Bagian lain dari tubuh yang dipengaruhi oleh serotonin adalah nafsu makan, daya ingat, kemampuan belajar, pergerakan otot, perilaku seksual, sistem reproduksi, tidur, hingga daya tahan tubuh. Tak hanya itu, kadar dekstrosa dan levulosa yang tinggi mudah diserap oleh usus bersama zat-zat organik lain, sehingga dapat bertindak sebagai stimulan bagi pencernaan dan memperbaiki nafsu makan.  
  2. Sifat antimikroba yang mencegah timbulnya jerawat. Itu sebabnya, banyak produk perawatan kecantikan yang berbahan dasar madu. Di dunia kedokteran, karena sifat antimikrobanya,  madu  dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka setelah pembedahan, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit perut dan usus, penyakit hati, dan juga flu.
  3. Asetilkolin, salah satu jenis neurotransmitter (zat kimia pengantar rangsangan saraf) yang berfungsi melancarkan peredaran darah dan mengurangi tekanan darah. Gula yang terdapat dalam madu akan terserap langsung oleh darah sehingga menghasilkan energi secara cepat bila dibandingkan dengan gula biasa.
  4. Hidrogen peroksida, ampuh membunuh kuman dan mencegah bakteri berkembang. Tak heran jika madu juga dapat digunakan sebagai obat luka dan mempercepat penyembuhan luka.
  5. Mineral yang juga berfungsi sebagai tonikum yang baik bagi jantung. Setelah bekerja tanpa henti, otot-otot jantung membutuhkan glukosa sebagai sumber tenaga untuk menggantikan energi yang hilang. Tak hanya itu, mineral dalam madu juga dapat mengurangi derajat keasaman dalam lambung yang membantu mencegah perdarahan pada lambung.
  6. Humektan dan vitamin C yang mengandung antioksidan, sehingga mampu mencegah keriput dan penuaan dini. Yang lebih penting lagi, antioksidan di dalam vitamin C dapat membantu menetralisasi radikal bebas. Sehingga, madu dapat mencegah munculnya stres oksidatif yang mengakibatkan penuaan dini dan penyakit-penyakit kronis, seperti jantung, kanker, dan Alzheimer.  
  7. Enzim pencernaan, terutama diastase dan invertase. Enzim-enzim pencernaan ini berfungsi memecah makanan menjadi zat-zat tertentu agar lebih mudah dicerna atau diserap tubuh.

Selain itu, madu juga mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, kalsium, magnesium, besi, antibiotik, dan  asam organik.

EKA JANUWATI




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?