Health & Diet
Diet Rendah IG

3 Aug 2012

Pada orang-orang yang bukan penderita diabetes, mengonsumsi makanan dengan IG rendah membuat suplai energi menjadi lebih stabil, sehingga tubuh tidak cepat merasa lapar. Tak heran jika diet ini pun mulai dilirik oleh orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. “Memang, selain pada penderita diabetes, IG berhubungan dengan asupan karbohidrat untuk menurunkan atau menjaga berat badan,” jelas Nuri.
Namun, menurut Nuri, sebelum menerapkan diet ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami.

1. Ada rekomendasi angka kecukupan gizi (AKG) bagi orang Indonesia, yakni sebesar 2.000 kalori. Jika ingin menurunkan berat badan, berarti kita harus menurunkan asupan kalori dari rekomendasi AKG tersebut. Tidak perlu drastis, cukup diturunkan menjadi 1.600-1.800 kalori saja. Setelah mengatur jumlah asupan kalori, barulah Anda memilih sumber makanan yang memiliki IG lebih rendah dari makanan yang biasanya Anda konsumsi. Misalnya, mengganti sumber karbohidrat dari nasi putih menjadi nasi merah.
Jika Anda tidak bisa selalu melihat tabel IG sebagai acuan, cara menilai IG makanan yang mudah adalah dengan memperhitungkan tekstur makanan saat dikunyah dan ditelan. Jika makanan tersebut sangat mudah dikunyah dan ditelan (tidak seret), maka IG-nya tinggi. Contohnya, roti tawar putih dan kentang yang lembut dan mudah dikunyah, maka IG-nya tinggi. IG yang rendah ada pada ubi dan jagung, yang agak seret saat ditelan karena mengandung serat pangan yang tinggi.

2. Jangan sekadar memilih makanan yang IG-nya rendah, dan bahkan mengabaikan kebutuhan nutrisi tubuh. Misalnya, roti gandum memang memiliki IG yang lebih rendah dibandingkan kentang goreng. Tapi, kandungan karbohidrat kompleks pada roti gandum dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Sedangkan kentang goreng, mengandung lemak yang tinggi karena proses penggorengannya.

3. Pahami bahwa diet ini tidak hanya sekadar melihat IG, tapi juga komposisi lain selain karbohidrat yang berpengaruh terhadap kandungan kalori makanan. Jadi, Anda harus memperhatikan juga kandungan lain pada makanan tersebut, seperti lemak dan protein. IG hanya mengukur kadar karbohidrat, sedangkan total kalori termasuk kalori dari lemak dan protein belum dihitung. Padahal, saat makanan sudah diolah menjadi makanan lain, kadar IG-nya bisa berubah dari IG makanan dasarnya. Contohnya, sepotong kue blackforrest yang memiliki IG rendah, padahal lemaknya sangat tinggi. Hal ini tentu tidak baik bagi upaya penurunan berat badan Anda. 

4. Meski mayoritas rasa manis dalam buah nilai IG-nya rendah, semangka dan melon memiliki IG yang tinggi. 

Penjelasan Nuri di atas menekankan bahwa meski diet indeks glikemik rendah ini bermanfaat untuk menstabilkan asupan energi dalam tubuh, diet ini tidak bisa berdiri sendiri.  Anda juga harus memperhitungkan kandungan nutrisi dalam makanan dan nilai kalorinya agar diet indeks glikemik rendah Anda dapat memberikan manfaat yang optimal. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?