Health & Diet
Berawal Dari Motivasi Positif

28 Oct 2013


Saat pola makan seseorang berubah, dari yang tidak sehat --seperti terlalu sering mengonsumsi junk food-- beralih ke  makanan sehat, ada masalah baru yang mungkin muncul. Masalah ini mungkin sama berbahayanya dengan pola makan tidak sehat. Bahkan, jika dibiarkan berlarut-larut, bisa menyebabkan tubuh kekurangan asupan nutrisi.

Berawal dari Motivasi Positif

Yuk, cek apakah pola makan sehat Anda masih dalam batas wajar atau Anda sudah tergolong menderita orthorexia nervosa? Secara terminologi, orthorexia nervosa berarti keinginan yang terlalu besar untuk makan dengan benar. Biasanya, orthorexia nervosa muncul diawali dengan upaya untuk makan lebih sehat. Namun, orang yang menderita masalah yang tergolong eating disorder ini terlalu ketat dalam memilih makanan yang berkualitas dan sehat.

Menurut dr. Samuel Oentoro M.S., SpGK, kontrol yang terlalu ketat dalam memilih makanan itu biasanya muncul karena kekhawatiran yang berlebihan akan kondisi kesehatannya. “Kekhawatiran itu timbul bisa jadi karena ada riwayat kesehatan buruk dalam keluarganya. Misalnya, ada keluarga yang terkena serangan jantung, ada riwayat diabetes atau terkena stroke,” paparnya.

Kekhawatiran itu menumbuhkan motivasi yang begitu besar untuk mengubah pola makannya yang tidak sehat, agar ia tidak mengalami tragedi kesehatan yang sama dengan yang menimpa keluarganya. Meski begitu, ada juga motivasi lain yang bisa mendorong seseorang mengubah pola makannya secara ekstrem. Misalnya, keinginan  untuk mengontrol hidupnya menjadi seperti apa yang diimpikan. Lari dari rasa takut, takut terhadap banyak hal, misalnya, takut gemuk, kulit kusam, berjerawat, dan lainnya. Atau bisa juga karena ada keinginan untuk menguruskan badan, meningkatkan rasa kepercayaan diri, mencari spiritualisme lewat makanan, dan menggunakan makanan untuk menciptakan identitas diri.

Dengan akses informasi yang sangat luas, seseorang bisa dengan mudah mencari informasi untuk mendukung perubahan pola makan sehatnya. Ditambah  tren gaya hidup sehat yang sedang marak beberapa tahun terakhir ini, mendorong orang berlomba-lomba memperbaiki gaya hidupnya.

Dokter Samuel menanggapi perubahan ini sebagai hal yang positif. Karena, ketika hal ini sedang menjadi tren, seseorang yang awalnya kesulitan untuk mengubah pola makannya yang tidak sehat, mendapat suntikan motivasi yang lebih baik.

“Mungkin awalnya ia sulit melepaskan diri dari junk food. Tapi, karena motivasi dalam dirinya kuat dan lingkungannya pun mendukung, ia memaksakan dirinya untuk mengubah pola makannya menjadi lebih baik,” ujar dr. Samuel. Jika hal itu dilakukan secara kontinu selama 8 hingga 12 minggu, maka ia sudah membentuk kebiasaan baru dalam hidupnya.

EKA JANUWATI


Baca Juga: Ingin Langsing? Ubah Pola Pikir!

                  Mau langsing? Atur pola makan


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?