Health & Diet
Autisme dan Gluten

12 Nov 2012


Salah satu yang membuat nama gluten menjadi ‘besar’ adalah ditemukannya hubungan antara gluten, perilaku individu, dan autisme. “Tubuh orang dengan autisme, metabolisme gluten berbeda dengan orang biasa. Tubuh mereka mengenalinya sebagai zat semacam opioid sehingga mereka seperti orang yang mengonsumsi opium. Hal itu membuat perilaku mereka jadi hiperaktif atau terlalu senang,“ kata dr. Tirta Purwitasari. SpGK.

Tapi, karena masuknya lewat saluran cerna, maka efek yang timbul kebanyakan juga terjadi pada saluran cerna, seperti kembung dan diare. Sehingga, gluten disinyalir memperberat gejala autisme.

Hubungan ini baru mulai diteliti pada akhir tahun 1980-an. Ada beberapa teori lain yang mengaitkan autisme dengan alergi makanan, salah satunya dengan gluten. Namun, teori ini masih menimbulkan perdebatan. Sebagian penelitian dan testimoni orang tua yang menerapkan diet bebas gluten pada anak dengan autisme menunjukkan hasil yang positif, yaitu ditandai dengan berkurangnya ledakan perilaku.

“Tapi sebagian penelitian ada yang mematahkan teori tadi. Bahwa tidak ditemukan pengaruh signifikan diet bebas gluten terhadap individu dengan autisme. Artinya, meski ada perbaikan, tidak terlalu besar,” parar dr Tirta. Begitulah ilmu pengetahuan yang terus berkembang, masih diperlukan banyak penelitian untuk menemukan kaitan yang pasti.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?