Health & Diet
8 Fakta Patahkan Mitos

22 Aug 2012

1. Minum Panas-Dingin ? Anyang-Anyangan
Banyak yang melarang untuk tidak mencampur minuman panas dan dingin sekaligus, karena bisa menyebabkan anyang-anyangan. Padahal, kedua hal ini sama sekali tidak berhubungan. Sebab, anyang-anyangan terjadi akibat gangguan infeksi di saluran kemih, karena adanya sumbatan berupa batu kristal/batu ginjal, sehingga terasa sakit saat berkemih. Timbulnya batu ginjal bisa disebabkan oleh terlalu lama menahan buang air kecil, sehingga air seni menjadi pekat dan mengendap, atau karena kurang minum air.





2. Cokelat Tidak Buruk Bagi Gigi
Anggapan ini tidak berdasar. Beberapa makanan lain, seperti pizza, atau krim keju yang asam lebih mungkin memberi dampak buruk pada gigi daripada cokelat. Sebab, asam bersifat korosif (mengikis). Kudapan peningkat mood ini baru bisa berbahaya bagi gigi, jika setelah memakan cokelat Anda tidur hingga pagi tanpa menggosok gigi. Makanan dari sisa-sisa cokelat dan gula yang menempel bisa menyebabkan karies atau karang gigi.







3. Tidak Ada Darah Kotor
Menurut medis, semua darah tersusun dari air, serum, sel darah merah, sel darah putih, mineral, vitamin, lemak, protein, dan masih banyak lagi. Bedanya, pada darah menstruasi, ada kandungan berupa sisa-sisa peluruhan dinding rahim dan sel telur yang tidak dibuahi. Darah ini pun bersih.

Orang yang sering jerawatan dan bisulan juga sering dianggap kotor darahnya. Sebenarnya, yang kotor adalah darah pada bisulnya, sebab terdapat mikroorganisme dan sisa-sisa sel darah saat mengadakan perlawanan. Selebihnya, darah dalam tubuh sama seperti darah lainnya.



4. Darah Ular VS Asma
Katanya, minum darah ular bisa membebaskan penderita asma dari gangguan sesak napas. Sebab, hewan berdarah panas ini dianggap bisa menghangatkan suhu tubuh pengidap asma yang lebih dingin daripada mereka yang sehat.

Meningkatnya panas tubuh lebih diakibatkan oleh reaksi spontan tubuh yang kemasukan ’benda asing’, yaitu darah ular yang memang tidak biasa kita konsumsi. Lagi pula, asma terjadi karena adanya reaksi alergi yang berlebihan terhadap temperatur udara yang ekstrem panas/dingin, bulu kucing, asap rokok, serbuk bunga, atau makanan tertentu. Tidak ada bukti medis bahwa meminum darah ular bisa mengobati penyakit asma.




5. Buncit Bukan karena Duduk Setelah Makan

Selesai makan langsung jalan-jalan saja, jangan langsung duduk, nanti perutnya buncit! Padahal, perut buncit disebabkan oleh gas perut atau timbunan lemak karena pola hidup dan makan yang salah. Kalori berlebih dari makanan yang kita konsumsi akan disimpan sebagai lemak. Agar tidak menumpuk dan menimbulkan pemandangan tidak sedap pada bentuk tubuh, lemak perlu dibakar. Tentu, jalan-jalan ringan tidak cukup untuk membakar lemak. Minimal  olahraga di atas 30 menit, setiap harinya.






6. Penderita Cacar harus Mandi

Larangan bahwa penderita cacar air tidak boleh mandi, biasanya ditujukan ketika cacar mulai pecah. Padahal, yang benar justru sebaliknya. Ketika cacar air mulai pecah, penderita dianjurkan untuk mandi demi menjaga tubuh tetap terjaga kebersihannya dan terhindar dari rasa gatal. Sebab, gelembung berisi nanah yang pecah itu bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dan menimbulkan infeksi kulit. Mandi air hangat yang dicampur larutan antiseptik bisa menghindarkan kemungkinan ini, dan membuat tubuh penderita cacar lebih segar.





7. Vitamin C Dosis Tinggi Tak Perlu Tiap Hari
Banyak orang mengatakan bahwa  makin tinggi dosis vitamin C dan  makin sering mengonsumsinya akan menjauhkan diri dari penyakit. Menanggapi ini, di pasaran banyak beredar vitamin C, dari yang hanya 500 mg sampai 1.000 mg. Memang benar, vitamin C bertindak sebagai antioksidan dan mencegah penyakit flu. Tapi, perlukah sebanyak itu?

Dosis vitamin untuk pria (usia 18+) adalah 90 mg/hari, untuk wanita (usia 18+) adalah 75 mg/hari, untuk ibu hamil (usia 18+) sebanyak 85 mg/hari, dan yang paling tinggi, yaitu 120 mg/hari dibutuhkan oleh ibu menyusui (usia 18+). Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air. Ketika asupan vitamin C melebihi dosis kebutuhan, maka tubuh akan membuangnya melalui keringat dan urine. Artinya, sama saja dengan mengguyur uang kita ke toilet!

8. Karbohidrat Baik untuk Penderita Diabetes
Banyak penderita diabetes tersiksa dan tubuhnya selalu merasa lemas karena dilarang mengonsumsi karbohidrat. Padahal, karbohidrat justru membantu membentuk pola diet yang baik bagi para penderita penyakit gula ini.

Memang benar karbohidrat bisa dengan cepat meningkatkan gula darah, sehingga Anda harus tetap mengontrol asupannya. Tetapi, karbohidrat dalam makanan mengandung banyak nutrisi esensial, termasuk vitamin, mineral, dan serat. Pilih sumber karbohidrat yang sehat, seperti roti gandum, beras merah, buah berserat tinggi, dan sayur-sayuran.


Naomi Jayalaksana
Konsultan: dr. Michael Triangto, Sp.KO, RS Mitra Kemayoran Jakarta
Foto




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?