Health & Diet
Lebih Sehat dalam 25 Hari dengan Makan Buah dan Sayur

7 Sep 2016


Foto: Fotosearch
 
Tidak semua orang menyukai buah, apalagi sayur. Padahal manfaat buah dan sayur sangat berlimpah. Selain mengandung vitamin, mineral, dan fitokimia (zat kimia yang diturunkan dari tumbuhan) yang berperan dalam metabolisme energi tubuh, menurut dokter sekaligus motivator kesehatan di Dokterphaidon.com, Dr. Phaidon L. Toruan, M.M. konsumsi buah dan sayur membuat durasi stamina kita menjadi lebih panjang dan proses pemeliharaan organ menjadi lebih optimal.
 
Untuk membiasakan diri selalu menyertakan buah dan sayur dalam menu makanan sehari-hari, dr. Phaidon menganjurkan konsumsi buah dan sayur selama 25 hari. Penelitian lebih lanjut dilakukan pada tahun 2009 oleh Philippa Lally, seorang psikolog dari University College London. Dalam penelitian yang dipublikasikan The European Journal of Social Psychology ini disebutkan bahwa perubahan yang terjadi bisa bervariasi, mulai dari 18-254 hari, dan rata-rata perubahan terjadi setelah 66 hari.
 
“Mengacu dari berbagai penelitian tersebut, saya memilih 25 hari karena masih masuk dalam rentang waktu sesuai penelitian Philippa Lally untuk adanya suatu perubahan. Tidak terlalu singkat, tapi  juga tidak terlalu lama,” dr. Phaidon menjelaskan.
 
Bagaimana konsumsi buah dan sayur yang ideal?
1. Minimal satu buah sebelum makan dan satu mangkuk sayur berukuran 150 cc dalam sehari
Jadi, jika kita makan sehari tiga kali, maka ada tiga buah yang sebaiknya dikonsumsi. Porsi buah dan sayur yang direkomendasikan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serat 15-35 gram setiap harinya. “Jika bisa lebih banyak, misalnya sepiring buah layaknya makanan pokok, baru dilanjutkan dengan makanan pokok, boleh saja,” tambah dr. Phaidon.

2. Sesuaikan kebutuhan
Atlet atau penggemar olahraga berat yang memerlukan buah dan sayur dalam jumlah banyak juga harus mengonsumsi karbohidrat dan protein dalam jumlah cukup untuk produksi tenaga. Berbeda dari pekerja kantoran, yang walau lelah, kalori yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.

3. Pilih yang tepat
“Buah dan sayur organik memang memiliki kelebihan saat proses pertumbuhannya, karena tidak menggunakan pestisida sehingga memudahkan kerja lever. Hal ini tentunya lebih sehat bagi tubuh,” katanya.

4. Cek kebersihannya
Tak ada salahnya jika kita membeli buah dan sayur non-organik. “Kata kunci saat memilih buah atau sayuran adalah kebersihan, baik dari bahan kimia, polusi saat pengiriman atau penjualan, bakteri, maupun jamur,” dr. Phaidon menambahkan.

5. Biasakan mencuci bersih buah dan sayur sebelum dikonsumsi
Maksudnya agar bahan pestisida, polusi, bakteri, hingga jamur yang masih menempel pada buah dan sayur hilang. Sakit perut adalah risiko pertama yang paling cepat bereaksi jika buah ternyata banyak kuman dan bakteri. Buah dan sayur saat di perjalanan juga bisa berkontak dengan polusi. “Jadi, wajar saja jika orang berasumsi bahwa buah yang baru dibeli itu kotor, walaupun dibeli di supermarket yang bisa jadi sudah lebih bersih,” dr. Phaidon menegaskan.

6. Pilih produk pembersih yang praktis.
Cara paling mudah adalah dengan merendam buah di dalam baskom yang diberi garam dan jeruk nipis, setelah itu dibilas dengan air mengalir. “Jika ingin lebih praktis, Anda bisa menggunakan produk pencuci yang mengandung Anti Bacteria yang sudah beredar di pasaran. Kini ada Mama Lime Anti Bacteria, produk dari LION Japan, yang hadir dengan varian aroma lime dan green tea yang segar alami. Mencuci buah dan sayur tidak cukup hanya dengan menggunakan air. Karena itulah, Mama Lime Anti Bacteria  hadir dengan formula yang aman untuk mencuci buah dan sayur, yaitu formula BIOGUARD. Mama Lime Anti Bacteria efektif menghilangkan kuman dan pestisida hingga 99%, membuat sayur dan buah bersih total, higienis, dan aman di konsumsi. Ada Mama Lime, semua pasti beres! (ads)

Ikuti juga kompetisi foto Tantangan #AksiSehat25Hari femina dan Mama Lime berhadiah total Rp25juta dengan mengklik link ini!

Ingin merasakan perubahan dalam 25 hari? Unduh materi #AksiSehat25Hari femina dan Mama Lime di sini
 


Topic

#sayurbuah

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?