Celebrity
Seksi Yang Berbeda, Tara Basro

11 Mar 2016


Saat ini, di layar kaca Tara masih disibukkan oleh komedi situasi The East di NET TV. Ketika ditemui femina untuk pemotretan di studio pun, hari Tara sedang kosong dari syuting The East yang berlangsung hampir sepanjang minggu. Selain itu, baru-baru ini akting Tara juga bisa disaksikan di serial Halfworlds yang delapan episodenya tayang di saluran kabel HBO Asia sejak akhir November lalu.
           
Dalam Halfworlds, sebuah cerita dark fantasy thriller, Tara berperan sebagai Ros, yaitu kuntilanak yang bersama berbagai karakter gaib lainnya menjadi siluman, menyamar dan membaur di tengah-tengah manusia. Di serial yang dikemas seperti True Blood versi Indonesia ini, Tara bersanding antara lain dengan Reza Rahadian, Arifin Putra, Adinia Wirasti, dan Aimee Saras, di mana semuanya harus berdialog natural dalam bahasa Inggris.
“Saya ternyata sangat menikmati berakting dalam bahasa Inggris. Saya juga tertarik dengan ceritanya yang mistis, tapi dengan setting urban, walaupun saya tidak sepenuhnya percaya. Saya anggap semua itu dongeng yang mengerikan saja,” aku Tara, yang kagum pada Joko karena sebagai sutradara ia memiliki visi yang ‘gila’.
           
Untuk membawakan perannya sebagai kuntilanak, Tara memberikan sentuhan seksi dan misterius, menggoda sekaligus menakutkan. “Kuntilanak diceritakannya sebagai sosok wanita yang wangi, dia menggoda korbannya dulu sebelum membunuh mereka. Saya punya kesempatan untuk menggambarkan tipe keseksian yang lain,” ujar Tara, yang mengaku menikmati peran antagonis karena lebih banyak dimensi menarik yang bisa dieksplorasi.
           
Tantangan-tantangan peran seperti itu, atau seperti tuntutan fisik yang ia dapatkan saat bermain dalam Pendekar Tongkat Emas, membuat Tara bahagia dengan profesi yang dijalaninya. Tapi selain itu, menurut wanita kelahiran 11 Juni 1990 ini, sebagai aktris ia juga memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada penontonnya. Ia menyadari hal ini karena ia sendiri pernah berada dalam ‘sepatu’ penonton.

Masih segar dalam ingatannya ketika ia masih lebih muda, ia banyak mengidolakan orang-orang yang ia tonton di film atau lihat di majalah. “Saya merasakan sendiri, saya pernah ingin menjadi seperti mereka yang cantik, langsing, berkulit putih. Sampai-sampai saya pernah berusaha memutihkan badan dengan aneka produk dan menguruskan badan dengan diet aneh-aneh. Wanita berkulit gelap seperti saya dulu sulit untuk sampai ke mana-mana,” kenangnya.

Namun, Tara cepat menyadari bahwa tidak ada gunanya berusaha untuk menjadi orang lain. Ia pun berusaha fokus untuk mencari versi terbaik dari dirinya sendiri. “Sebagai wanita, segala sesuatu yang saya lakukan ‘menular’ ke sekeliling saya, dari hal yang paling kecil pun, seperti mood saat lagi PMS. Saya ingin menularkan sesuatu yang positif,” ujar pemain Catatan Harian Si Boy (2011) ini.

Salah satu upaya Tara untuk merasa nyaman dengan dirinya adalah dengan olahraga, kegiatan yang ia tekuni dengan serius selama 2 tahun terakhir ini. Ia mengaku senang mencoba hal-hal baru, seperti aerial yoga. Tapi, yang menurutnya penting adalah angkat beban atau weight lifting, karena bisa membakar kalori lebih lama dibandingkan lari atau cardio.

“Saya ingin lebih fit dan berotot. Bukan karena penampilan semata, tapi karena kegiatan sehari-hari menuntut saya untuk memiliki stamina yang tinggi. Ini bukan urusan tampil seperti supermodel, tapi soal menjadi the best version of yourself,” terang wanita yang juga menikmati muay thai dan boxing ini.
Tara sekarang juga sedang mengurangi makan segala jenis daging. Selain karena alasan kesehatan, ia juga merasa perlu ambil bagian dalam pengurangan emisi karbon yang dihasilkan dari proses pengolahan daging.(f)
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?