Celebrity
Sebastian Stan Sosok Misterius yang Mengundang Perhatian

24 Jul 2016


Foto: ImageCollect

Tidak bisa dipungkiri, bermain sebagai sahabat lama Captain America, mengubah hidup Sebastian Stan (34). Setelah belasan tahun berkiprah di dunia seni peran, akhirnya peran sebagai Winter Soldier alias Bucky Barnes membawanya ke dalam ‘radar’ penggemar film superhero dan komunitas pecinta komik. Meski karakternya tak banyak bicara, pada akhirnya memang kepribadian Sebastian yang konyol dan apa adanya di balik layarlah yang mencuri hati penggemar.
 
Bersinar Di Usia 30-an
Hanya beberapa kalimat keluar dari mulutnya yang tertutup masker, sepanjang perannya sebagai Winter Soldier di film Captain America: The Winter Soldier (2014). Sering kali penonton hanya bisa melihat mata birunya yang menatap dingin namun menyimpan luka. Sosok misterius ini rupanya malah mengundang rasa penasaran penonton.

Terlihat dari berbagai video wawancara di ajang promosi film-film Captain America, sosok pria kelahiran 13 Agustus 1982 ini memang berbeda dari Winter Soldier. Alih-alih dingin dan serius, Sebastian justru sering bertingkah konyol dengan temannya, Anthony Mackie, sang Falcon. Tak heran kalau kemudian banyak orang makin mengidolakannya. Dua tahun kemudian, saat Captain Amerika: The Civil War tayang, penggemarnya semakin melimpah, fandom-nya (kelompok penggemar) pun semakin membesar. Rupanya penonton makin gemas melihat bromance antara Bucky dan Steve Rogers, Sang Captain America.

“Banyak aktor favorit saya seperti Mark Ruffalo, juga baru dikenal setelah berusia 30-an,” ujar lulusan Rutgers University di New Brunswick, New Jersey, jurusan akting ini saat ditanya soal pencapaiannya.

Sebetulnya, sudah 17 tahun Sebastian wara-wiri di Hollywood, namun wajahnya kerap terlewat. Ketika ia muncul pertama kali sebagai Bucky di film pertama Captain America: The First Avenger (2011) pun, ia nyaris terlewat dari perhatian orang. Salah satu sebabnya mungkin karena ia menerima berbagai  jenis peran, sehingga wajah Sebastian memang sering berubah-ubah. Kalau sebagai Winter Soldier ia tampak garang dengan rambut panjang dan wajah berantakan tak dicukur, di film lainnya ia kerap tampil klimis. Lekuk di dagunya mampu mengimbangi rahang kotaknya sehingga ia tampak seperti pria manis. Sayangnya, ia seperti tenggelam di belantara Hollywood yang dipenuhi wajah-wajah yang lebih menawan.

Sebelumnya Sebastian sudah berkecimpung di drama televisi. Perannya di Political Animals (2012), beberapa episode Once Upon a Time (2011), dan Gossip Girl (2013), belum mampu mengantarkannya mendapatkan peran utama.

Setelah kemunculannya di semesta Marvel, ia juga sempat berperan sebagai atlet senam dalam The Bronze (2015), sebagai anak Meryl Streep di Ricki and the Flash (2015), dan  menjadi salah satu astronot yang mendarat di Mars di The Martian (2015). Di situ Sebastian memang masih harus puas tampil sebagai pemeran  pendukung. Namun, peran-peran itu masih lumayan, ketimbang saat ia hanya muncul beberapa detik, seperti di Black Swan (2010).

Mungkin peran Winter Soldier pas untuk Sebastian karena ia pernah merasakan kegundahan yang sama saat ia mesti beradaptasi ketika baru pindah ke Amerika Serikat dari Austria. Di usia 12 tahun ia harus segera melancarkan bahasa Inggris dan menghilangkan aksen Romania bercampur Jerman yang membuatnya di-bully. Pengalaman itulah yang mengajarkannya jadi kuat di dalam Hollywood yang penuh persaingan.

Jalan  kariernya memang tidak mudah, ia sudah kenyang dengan pengalaman gagal audisi. “Saya tidak akan lupa pada pesan guru akting  saya, Larry Moss, Ia bilang, kamu harus menyukai proses dalam mendapatkan pekerjaan dan menggarap sebuah karakter. Nikmati pengalamannya lebih daripada hasilnya,” katanya, bijak.

Menanggapi popularitasnya kini, ia hanya tersenyum dan berkata, “Saya masih sama seperti dulu, kok. Setelah satu project, saya masih senang kalau mendapat pekerjaan berikutnya”.
 
Sering Cinta Lokasi
Suatu malam, tengah malam tepatnya, ketika ia berada di Jerman, sang manajer memberi tahu Sebastian kalau ada segerombolan gadis muda  yang datang jauh-jauh dari Polandia, ingin bertemu dengannya. Tidak lama, dengan masih mengenakan baju tidur, ia pun menemui penggemarnya itu. Ia memang selalu senang bertemu dengan penggemar. Saat lari pagi di sekitar rumahnya di New York, ia akan menyapa dan menegur beberapa orang yang ia kenal wajahnya karena pernah datang ke acara jumpa fans.

Pribadinya di luar layar jugalah yang membuatnya sukses menempati hati para penggemar. Konon, berdasarkan survei popularitas Tumblr, situs yang menjadi ‘habitat’ aneka fandom dengan segala meme yang mereka buat, nama  Sebastian Stan kini menempati posisi teratas bersama Chris Evans dan Benedict Cumberbatch. Konon, popularitas Sebastian dan Bucky pun nyaris menggeser popularitas Tom Hiddleston dan Loki, sesama Marvel villain.

Walau sebelum menjadi Bucky ia belum menempati hati fans, dalam kehidupan nyata, ia sudah pernah memenangkan hati beberapa aktris Hollywood. Mungkin kebiasaan beradaptasi yang baik membuat Sebastian mudah bergaul dengan sesama pemain dalam sebuah produksi film atau serial televisi, sehingga beberapa kali ia terkena cinta lokasi.

Sebastian pernah menjalin hubungan selama dua tahun dengan Leighton Meester, rekannya dalam Gossip Girl. Ia juga pernah dekat  dengan Jennifer Morrison, rekannya di Once Upon A Time. Terakhir kali ia lengket dengan aktris asal Rusia, Margarita Levieva yang ia kenal dari film Spread (2009). Mereka mulai berkencan tahun 2014, namun belakangan ada kabar kalau mereka sudah berpisah.

Walau demikian, kalau ditanya siapa wanita di hatinya, Sebastian tidak akan ragu untuk menyebut ibunya sebagai tokoh penting dalam  hidupnya. Dalam sebuah wawancara Sebastian pernah bilang keterlibatannya dalam dunia akting  adalah berkat sang ibu, yang tidak pernah ia sebut namanya di depan publik. Ibunyalah yang pertama kali mengantarkan Sebastian melakukan casting sehingga mendapatkan peran sebagai bocah gelandangan dalam sebuah film pendek saat ia masih kanak-kanak di Romania.

Tadinya Sebastian tidak terlalu menyukai proses syuting. Lama menunggu giliran pengambilan gambar di lokasi rasanya sangat membosankan untuk anak kecil. Tapi waktu kelas satu SMA ia pun mulai menikmatinya. “Waktu itu ada teman saya yang walaupun memiliki masalah dengan pendengaran, tapi bertanggung  jawab mengurus semua pemain. Sikap dan semangatnya yang pantang menyerah pada keterbatasan, membuat saya merasa ingin melakukan hal yang sama,” ujar pria setinggi 183 cm ini.

Berkat kepindahan ibunya yang berprofesi sebagai pianis ke Amerika Serikat juga, ia bisa memperoleh kesempatan lebih luas untuk berkarier di dunia seni peran. “Saya tidak akan melupakan orang-orang yang saya cintai,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan media. So sweet! (f)
 


Topic

#CaptainAmerica

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?