Celebrity
Positif Hadapi Bully Ala Nola dan Naura

8 Nov 2018


Foto: Dok.Pribadi
 
Haters adalah fans yang tertunda. Begitu Adyla Rafa Naura Ayu (13) menyikapi ujaran kebencian yang sering menimpa penyanyi cilik yang beranjak remaja seperti dirinya di media sosial. Namun, proses kedewasaan ini tidak semudah yang terdengar atau terlihat dan itu tidak terlepas dari usaha kedua orang tuanya. Media sosial menjadi berkat sekaligus sumber dilema yang menuntut penguasaan diri dan kesabaran hati seluas samudra.

Sebagai orang tua artis yang sedang naik daun, Riafinola Ifani Sari (39) atau akrab dipanggil Nola, banyak melalui pahit manis pengalaman yang mendewasakan dirinya dan sang putri.  Termasuk soal haters dan bully.
 
Tak pernah ada gunanya jika suka menghina hanya membuat hatimu susah dunia lebih indah tanpa ada si bully enyah pergi saja kau bully
 
Bully, demikian judul penggalan lirik lagu yang dinyayikan Naura. Lagu ini terinspirasi dari fenomena bully dan haters di era media sosial. Tidak hanya menjatuhkan mental, beberapa orang muda bahkan mengambil keputusan fatal, seperti mengakhiri hidup karena tidak tahan. Tumbuh dan besar di era digital dan media sosial, aktris muda Naura pun pernah merasakan pahitnya menjadi korban bully, atau perundungan.
 
“Saya sering menjadi korban bully online dan di sekolah. Tapi, saya tidak peduli dengan haters online, karena haters make me famous, and actually mereka adalah fans yang tertunda,” curhat Naura dalam sebuah wawancara di media entertainment kapanlagi.com di awal-awal kariernya.

Belum lama ini, film anak-anak yang dibintanginya, Naura & Genk Juara (2017), juga dipermasalahkan di media sosial karena dugaan mendiskreditkan agama Islam. Sampai-sampai beberapa orang mengidekan agar film anak-anak yang mengajarkan kreativitas, hubungan persahabatan yang baik, dan kecintaan pada alam ini diboikot saja.
 
Gara-garanya, film musikal arahan Eugene Panji tersebut menggambarkan para penjahat yang selalu mengucapkan kata istigfar, seperti ‘astagfirullah’ dan kalimat takbir ‘Allahu Akbar!’ Ucapan-ucapan ini muncul pada adegan-adegan yang menggambarkan reaksi spontan para penjahat yang dikagetkan oleh serbuan anak-anak. Sama seperti misalnya dalam film Home Alone, yang para penjahatnya spontan mengucapkan, “Oh, my God!” saat mereka terkaget.
 
“Jujur, saat itu Naura sedih,” ungkap kakak dari Aldyano Rafi Bewan Putra (11) dan Anodya Shula Neona Ayu (9) ini.

Niatan murni bahwa film anak-anak tersebut dapat menjadi hiburan yang mengedukasi justru disikapi dengan keliru. “Hebatnya, selama menjalani masa berat itu, Naura berusaha tegar dan menjalani semua jadwal promo filmnya,” lanjut Nola.
 


Topic

#truestory, #family, #selebritas

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?