Celebrity
Dian Sastrowardoyo, Mengungkap Sisi Lain Kartini

30 Apr 2017


Foto: Diera Bachir
 
Film Kartini yang dirilis pada 19 April lalu berhasil menginspirasi banyak orang, khususnya wanita. Namun, ternyata di balik layar, Dian Sastrowardoyo yang memerankan Kartini mengaku berusaha ekstra keras demi mendalami peran.
 
Dian berbagi cerita tersebut dalam Meet & Greet Kartini, kolaborasi femina dan AXA Mandiri di Marche, Grand Indonesia Jakarta, (22/4). Dian sampai membuat daftar untuk tahu apa saja yang perlu dia lakukan agar bisa ‘menjadi’ Kartini. Ia membaca buku-buku sejarah, surat-surat yang dikirim Kartini untuk para sahabatnya, latihan jalan jongkok, latihan bicara bahasa Jawa dengan dengan asisten rumah tangganya hingga belajar bahasa Belanda kuno dengan tingkat kesulitan berbeda dengan bahasa Belanda yang digunakan saat ini.
 
"Bahasa Belanda sekarang aja susah, apalagi bahasa Belanda yang dulu digunakan pada masa kolonial. Saking susahnya, saya konsentrasi mempelajari kata-kata dari naskah film Kartini saja. Jadi, setiap kalimat yang diucapkan oleh penerjemah bahasa Belanda saya rekam, dan saya dengar setiap hari," ujar Dian yang mengaku suka tertawa sendiri jika mendengar dirinya bicara dalam bahasa Belanda seperti dalam film.
 
Walau sudah belajar bahasa Belanda selama beberapa bulan, tapi Dian tetap merasa belum fasih. "Jadi, tadi ada orang yang ngajakin ngobrol pakai bahasa Belanda, saya cuman geleng-geleng kepala aja. Enggak ngerti sama sekali. Jangan ngajak ngobrol saya pakai bahasa Belanda ya. Ha ha ha," ujarnya terkekeh.


Foto: Dok. Femina


Foto: Dok. Legacy Pictures
 
Menurut Dian, justru hal paling menarik dalam proses pembuatan film Kartini adalah saat ia berusaha mendalami karakter Kartini yang sesungguhnya. Ia selalu membayangkan sosok Kartini sebagai seorang wanita berumur. Padahal, karakter yang harus ia tampilkan adalah Kartini remaja dengan kenakalan-kenakalannya yang khas.
 
Dalam buku harian yang ditulis oleh Kardinah, adik Kartini, tertulis saat masih kecil, mereka suka membolos tidur siang. Akibat ulah nakalnya tersebut, Kartini dan Kardinah pun dihukum oleh ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, setelah dilaporkan oleh salah satu bibinya. Untuk membalas aduan sang bibi yang membuat mereka dihukum, Kartini dan Kardinah mencampurkan ramuan sirih yang biasa untuk dikunyah sang bibi dengan lada yang banyak. Alhasil, sang bibi harus mengunyah sirih yang sangat pedas.
 
“Kenakalan Kartini membuat kita tahu bahwa sebenarnya dia sangat rebellious, nakal, ceriwis dan sangat ekspresif. Berbeda dengan sosok yang selama ini digambarkan dalam buku-buku sejarah,” ujar Dian sambil tertawa. (f)

Baca juga:
MAM, Restoran Cepat Saji Baru Hasil Kolaborasi Dian Sastrowardoyo dan Empat Rekannya
Rahasia Awet Muda Dian Sastrowardoyo
Hari Kartini 2017: Mencuri Inspirasi Kartini Kini bersama Femina dan AXA Mandiri

 


Topic

#DianSastrowardoyo, #Kartini

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?