Celebrity
Brie Larson Ditolak Jutaan Kali

4 Apr 2016


Ketika nama Brie Larson (26) masuk dalam jajaran nominator Oscar 2016 untuk Aktris Terbaik bersanding dengan Jennifer Lawrence (25) dan Cate Blanchett (46), spekulasi bermunculan. Namun di dalam hati Brie, yang di malam penganugerahan Oscar mengenakan gaun biru cobalt dari Gucci, berangan-angan bisa mengalahkan dua aktris senior tersebut. Ia ingin mencetak rekor baru dalam karier perfilmannya.

Harapan itu terwujud ketika namanya disebut sebagai pemenang Aktris Terbaik ajang Academy Award ke-88. Sempat terkejut, ia mengarahkan tatapannya kepada semua orang yang duduk di sekitarnya, seakan berusaha meyakinkan diri kalau ia benar-benar berhasil membawa pulang Oscar pertamanya. Semua keberhasilan itu bukan tanpa kerja keras. Penghayatan Brie yang dalam saat memerankan sosok Ma, wanita korban penculikan dan pemerkosaan di film Room, berhasil menghipnotis para juri. Meski begitu, wanita kelahiran Sacramento ini mengakui peran besar rekan aktor dan para kru yang telah membantu mengantarkan namanya untuk sampai ke level bergengsi tersebut.

“Hal yang saya sukai dari membuat film adalah butuh kerja sama banyak orang untuk membuat sebuah film menjadi nyata,” tuturnya bangga. Jacob Tremblay (9), lawan mainnya dan sutradara Lenny Abrahamson (50) yang terkenal lewat film-film indie seperti Frank, dinilai Brie sebagai orang-orang jenius yang berhasil mengangkat teror pemerkosaan dan penculikan terasa nyata di film Room. Kisah menyedihkan tersebut diangkat dari novel berjudul serupa karangan Emma Donoghue.

Harus diakui memerankan tokoh Joy, membawa berkah tersendiri bagi Brie. Meskipun film ini termasuk film independen karena hanya beranggaran 5 juta USD (sekitar Rp 5,6 miliar), tapi ajang-ajang penghargaan seakan mengantre memasukkan namanya dalam daftar nominasi. Mulai dari Golden Globe Award, Critic Choice Movie Award, hingga Screen Actor Guild Award. Di ajang penghargaan Film Independent Spirit Award, wanita kelahiran 1 Oktober 1989 ini berhasil meraih penghargaan Aktris Terbaik untuk film-film indie internasional.

Sempat bermain di beberapa film Hollywood beranggaran besar sebagai pemeran pembantu seperti dalam film 21 Jump Street, Trainwreck, hingga remaja antagonis dalam drama 13 Going 30, Brie justru serius menggeluti industri perfilman independen. Ia banyak terlibat dalam film-film indie, tak hanya berperan sebagai aktris, tapi juga beraksi di balik layar. Misalnya ketika ia menyumbangkan ide menulis cerita dan menyutradarai film pendek berjudul The Arm. Film ini memenangkan penghargaan Special Jury Award untuk kategori Comedic Storytelling dalam ajang Festival Film Sundance 2012. “Saya percaya dengan kekuatan film independen, platform untuk merayakan keberanian para pembuat film yang jujur,” katanya.

Di balik kesuksesannya, nyatanya Brie hampir menyerah atas karier sebagai aktris. Semua lantaran ia harus melewati puluhan sesi casting dan mendapatkan penolakan jutaan kali untuk mendapatkan peran-peran besar di Hollywood. “Saat-saat seperti itu lah biasanya saya berpikir ‘Oh Tuhan, saya ingin menyerah’,” kenang Brie kepada The Hollywood Reporter. Hingga akhirnya ia mendapatkan peran di film Short Term 12 (2013) yang cukup berpengaruh dalam kariernya.

Penantian panjang dan keputusan untuk terus berusaha di tengah ambang keinginan untuk menyerah, berbuah manis. Perannya sebagai Grace, seorang pengasuh untuk anak-anak bermasalah, dalam film Film Short Term 12 besutan Destin Daniel Cretton mengantarkan namanya masuk dalam nominasi ajang festival film seperti Critics Choice Movie Award dan Film Independent Spirit Awards. (f)

Foto: ImageCollect
 


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?