Celebrity
Ayushita Pernah Menjadi Korban Bullying dan Kekerasan Fisik

13 Sep 2016

 

Foto: 

Sudah enam film ia bintangi, menjadi idola bagi ribuan penggemar, hingga menuai pujian berkat kebolehannya berakting di festival sinema internasional sekaliber Sundance Film Festival melalui film What They Don’t Talk About When They Talk About Love (2014). Siapa yang tak tahu Ayushita? Semua orang berharap dapat berdiri di posisinya, mendulang prestasi dan popularitas di saat yang bersamaan. 

Jauh sebelum menjadi artis terkenal hingga bisa sejajar dengan artis papan atas sepeti sekarang, Ayu dikenal sebagai gadis kuper yang tidak keren. Sejak duduk di bangku taman kanak-kanak hingga sekolah dasar, Ayu mengaku harus mengenakan sepatu khusus yang ia beri nama sepatu obat. Hal ini dilakukannya karena ia memiliki kelainan tulang kaki yang berbentuk O (genu varum).
 
“Bentuk sepatunya seperti terbalik dan harus digunakan setiap waktu. Hanya boleh dilepas ketika mandi atau tidur,” ucapnya. Oleh sebab itulah ia pun menjadi bahan olok-olokan temannya dan dipanggil ‘Si Kaki Bengkok’.
 
Sayangnya, karena tak tahan dengan ejekan teman-temannya tersebut, Ayu pun tak mau mengenakannya lagi dan berhenti ia gunakan saat duduk di kelas 4 SD. Bahkan, ia sampai malu untuk berangkat ke sekolah karena tak siap menghadapi ejekan teman-temannya itu. “Mereka tak tahu betapa sakitnya memakai sepatu itu dan sekarang saya menyesal. Harusnya saya tidak perlu mendengarkan ejekan mereka,” kenangnya.
 
Selain menjadi target bullying karena kelainan pada tulang kakinya, Ayu ternyata juga menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan oleh kekasihnya saat duduk di bangku sekolah menengah. Kejadian itu berkali-kali ia alami karena ia mengaku tak punya pilihan lain, sehingga hubungan percintaan yang tidak sehat itu berlangsung lebih dari setahun.
 
“Sampai akhirnya ia meninggalkan luka di bawah mata dan bibir saya yang sangat parah. Orang tua saya tahu, saya pun berhasil mengakhiri hubungan itu,” akunya.
 
Meskipun Ayu sudah memiliki kekasih baru, ia tetap mengalami syok berat setiap perang argumen dimulai. Ia bahkan sempat kabur di tengah syuting FTV saat pengambilan gambar adegan pemukulan. Berkat Tien Juliastini (57) dan Ari Nugraha (61) orangtuanya, serta saudara-saudaranya Karina Nugraha (31) dan Wira Natanegara (21), Ayu pun berhasil menyembuhkan traumanya, meskipun butuh waktu lebih dari lima tahun.
 
Berangkat dari kejadian tersebut, Ayu pun memegang teguh feminisme. Menurutnya, sebagai wanita harus berani untuk berkata tidak. Ia selalu berusaha mensosialisasikan bagaimana agar bertahan hidup secara independen. Meskipun begitu, ia juga mengingatkan agar tetap mengapresiasi pria, bukan memusuhinya. “Kita harus bangga dengan kemandirian, tetapi jangan sampai lupa bahwa sosok pria itu ada dan terkadang kita butuhkan perannya,” tegas Ayu.
 
Ayu juga kerap menegur dengan tegas ketika ada temannya yang bergurau menjurus ke pelecehan seksual. Ia bisa saja marah secara spontan jika memang gurauannya sudah terlewat batas merendahkan kaum wanita. Ia pun berperan aktif sering mengajak teman-temannya untuk datang ke lembaga pemberdayaan wanita untuk menyimak pengalaman para wanita korban kekerasan.
 
“Setidaknya teman-teman saya mendapatkan informasi berharga dan mungkin saja bisa menjadi konsultan untuk orang-orang terdekatnya,” ujar Ayu. Mengenai masa lalunya yang pahit, Ayu tak lantas menyalahkan pria yang telah merusak mentalnya. Ia juga berterimakasih karena peristiwa itulah ia akhirnya bisa tumbuh menjadi wanita yang kuat. (f)
 
Baca juga:
Ayushita Nugraha Belajar Bahasa Jawa dan Belanda
 


Topic

#mentalmerdeka, #bullying

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?