Celebrity
4 Momen Penting dari Panggung Golden Globe 2017

17 Jan 2017


Foto: ImageCollect
 
Ajang penghargaan untuk insan perfilman bukan lagi sekadar ajang tebar popularitas bagi para bintang film atau wadah untuk menunjukkan kualitas sineas dunia dalam berkarya. Ajang ini telah berevolusi. Bukan hanya menjadi sarana menyuarakan pendapat dan pesan pemberdayaan, tetapi juga mengkritik dan menggiring opini publik untuk berbagai isu.

Menurut aktor dan pengamat film, Miles Purinton, dampak viral-nya kian terasa  ketika yang bersuara adalah seorang selebritas yang konsisten berkarya dan memiliki kontribusi nyata terhadap isu tersebut. Seperti pidato Leonardo DiCaprio saat menerima piala Oscar untuk Best Actor pada tahun 2016. Pidatonya menggetarkan dan menjadi viral dalam hitungan detik bukan hanya karena piala itu piala Oscar pertamanya, tetapi justru karena aktor dan aktivis lingkungan itu juga mengingatkan manusia untuk lebih peduli terhadap dampak pemanasan global.
           
Komedian Jimmy Kimmel juga melakukan sentilan politik terhadap salah satu calon presiden Amerika saat menjadi host untuk Emmy Awards 2016, yang waktunya bertepatan dengan masa kampanye pemilihan calon presiden Amerika. “Terima kasih, Mark Burnett, masyarakat Amerika kini tidak perlu lagi nonton reality show karena kita sekarang hidup di dalam acara tersebut,” ujar Jimmy, merujuk pada kreator program reality show The Apprentice yang turut memopulerkan Donald Trump.  
           
Ajang Golden Globe Awards 2017 yang berlangsung Januari lalu di Beverly Hilton, Los Angeles, Amerika Serikat, juga tak luput menjadi ‘panggung’ demokrasi. Berikut ini rangkuman momen-momen terkuat mereka untuk Anda.

1/ Perlawanan Anggun Meryl Streep
Menerima penghargaan Lifetime Achievement untuk dedikasi dan kontribusinya di dunia perfilman sejak tahun 1970-an, aktris Meryl Streep (67) justru menggunakan kesempatannya di atas panggung untuk menyampaikan perlawanan terhadap intoleransi keberagaman suku, ras, dan kaum imigran. Isu itu dekat dengan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, yang dalam kampanyenya berencana membatasi gerak-gerik imigran di negara adidaya itu.
 
Hollywood terdiri atas orang-orang asing yang lahir dan tumbuh besar dari berbagai belahan dunia,  seperti Natalie Portman yang lahir di Israel, Amy Adam yang lahir di Italia, Ruth Negga yang berasal dari Ethiopia, Ryan Gosling dari Kanada, hingga Dev Patel yang lahir di Kenya dan tumbuh besar di London.

“Jika kita menyingkirkan mereka (yang berasal dari latar belakang berbeda-beda), maka tidak ada yang bisa kalian saksikan selain pertandingan bola dan pertandingan martial arts, yang mana itu bukanlah seni," ujarnya, tanpa menyebutkan nama presiden kontroversial tersebut. Namun, semua orang yang menyaksikan paham betul siapa yang dimaksud oleh Meryl.

“Ketidakhormatan akan mengundang ketidakhormatan lain. Kekerasan juga  akan menghasut kekerasan yang lain," tambah aktris yang telah menerima 30 nominasi Golden Globe itu,  disambut tepuk tangan riuh para penonton. Dalam hitungan detik, pidatonya itu menjadi viral di dunia maya. Jutaan orang membagikan video pidato tersebut di media sosial. Banyak orang menganggap pidato itu merupakan langkah melawan Trump yang paling anggun yang pernah dilakukan seseorang.
 
2/ Tracee Ellis Ross Antidiskriminasi
Isu diskriminasi terhadap wanita, warna kulit, dan ras memang masih sangat kental terasa di Amerika Serikat, tak terkecuali di industri perfilman Hollywood. Aktris dan komedian Tracee Ellis Ross (44), yang memenangkan penghargaan Best Actress– Television Comedy or Musical untuk perannya sebagai Dr. Rainbow ‘Bow’ Johnson di serial Black-ish, menyentil isu tersebut.

“Penghargaan ini untuk semua wanita, dari berbagai macam warna kulit yang memiliki cerita, ide, dan pemikiran  yang selalu tak dianggap layak atau penting. Tapi, saya ingin Anda tahu bahwa saya melihat Anda. Kami semua melihat Anda,” ujar Tracee,  yang mengaku merasa terhormat bisa berada dalam serial Black-ish, program komedi situasi tentang keluarga ras Afrika-Amerika di kehidupan menengah ke atas di Amerika Serikat.

Dampak pidato Tracee sangat besar, khususnya di Amerika Serikat, karena wanita kelahiran Los Angeles, 29 Oktober 1972, itu merupakan wanita kulit hitam kedua, setelah aktris Debbie Allen, yang mendapatkan penghargaan sama untuk film Fame pada tahun 1982.
 
3/ Emma Stone Menyebar Harapan
Kemenangan besar film musikal La La Land di ajang ini tak disia-siakan oleh Emma Stone (28). Memenangkan gelar Best Actress in Comedy or Musical atas perannya sebagai Mia, ia  mengungkapkan bahwa harapan dan kreativitas adalah dua hal paling penting di dunia. Dua hal itulah yang mereka sampaikan dalam film musikal yang ia perankan bersama Ryan Gosling itu.

“Jadi, untuk semua orang kreatif yang pernah ditolak, aktor yang pernah audisi tapi gagal, atau siapa pun yang pernah hampir menyerah tapi kemudian bangkit lagi, saya mempersembahkan penghargaan ini untuk kalian. Terima kasih,” papar Emma,  disambut riuh tepuk tangan penonton.

Pidatonya menjadi viral karena kini makin banyak yang tahu bahwa Emma dulu sempat menerima banyak penolakan audisi saat belum terkenal. Ia gagal audisi untuk acara komedi situasi All That di saluran televisi Nickelodeon saat masih berusia 12 tahun. Diakuinya, kegagalan tersebut terjadi karena ia kurang persiapan dalam menghadapi audisi yang menuntutnya secara spontan harus bisa memerankan tiga karakter yang ia buat sendiri dalam waktu yang sangat singkat.
 
4/ Sentilan Politik Jimmy Fallon
Komedian The Tonight Show, Jimmy Fallon (42), yang menjadi host dalam ajang ini, tak ketinggalan menyampaikan pandangannya terhadap Trump. Padahal, Jimmy selama ini dikenal sebagai sosok yang sangat jarang berkomentar tentang isu politik.

Jimmy membandingkan Donald Trump dengan tokoh jahat dalam drama Games of Thrones, Raja Joffrey yang dikenal sadis, tidak berperikemanusiaan, menyukai kekerasan, dan memiliki ego yang tinggi. Ia juga mengolok-olok Trump yang sulit merekrut artis untuk tampil menyanyi pada pelantikannya nanti, karena memang tak ada artis Amerika Serikat yang menginginkannya menjadi seorang presiden.

Tak lupa, Jimmy menyatakan bahwa ajang Golden Globe lebih mengakui hasil pemilihan presiden berdasarkan suara terbanyak (popular votes) yang dimenangkan Hillary Clinton, dibandingkan hasil sistem electoral yang memenangkan Trump. “Inilah Golden Globe. Salah satu dari sedikit tempat di mana Amerika Serikat masih menghargai suara rakyat (popular vote),” candanya, di monolog pembukaan. (f)
 
Baca juga:
Park Bo-gum Berbicara Tentang Karier, Song Joong Ki, dan Fans Indonesia
Tertangkap Kamera Bermesraan, Benarkah Selena Gomez dan The Weeknd Berpacaran?
Owen Wilson, Sang Legenda Lightning McQueen Akan Melawan Generasi Millennial di Film Cars 3
Adu Adegan Laga di Film Resident Evil: The Final Chapter, Milla Jovovich dan Lee Jun-ki Pamer Foto Bersama


Topic

#GoldenGlobes2017

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?