Career
Wondertech: Diremehkan oleh Kolega Pria, Harus Bagaimana?

22 Jul 2017


Foto: NJL
 
Sejauh apa karier wanita di industri teknologi? Menjawab ini, Kamis (20/7) malam lalu, diskusi interaktif seru #wondertech menghadirkan lima wanita Indonesia yang sukses meniti usaha dan karier di bidang teknologi.

Mereka adalah Shinta Kamdani (CEO Sintesa Group), Noni Purnomo (Direktur Blue Bird group), Hanifah Ambadar (Pendiri &CEO Female Daily), Sati Rasuanto (MD Endeavour Indonesia), Sri Widowati (Head of Facebook Indonesia). 

Pelecehan, baik secara intelektual, verbal, maupun fisik juga menjadi isu hangat yang juga dibahas dalam diskusi #wondertech. Para peserta berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan secara real time melalui gadget masing-masing yang terkoneksi dengan jaringan panitia. Salah satunya, “Apa yang harus kita lakukan saat kolega pria meremehkan hasil kerja dan profesionalisme kita?”
 
Ada berbagai reaksi. Bahkan, saking kagetnya, sering kali kita kehabisan kata-kata, sehingga tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Baru beberapa hari kemudian, kita bisa merasionalisasi kejadian tersebut dan menemukan reaksi yang tepat.

“Jangan takut untuk kembali lagi kepada si pelaku pelecehan untuk menyatakan sikap kita. Tegaskan bahwa kata-katanya yang diucapkan pada Anda saat itu tidaklah pantas, lalu berikan pendapat pribadi Anda,” ungkap Head of Facebook Indonesia, Sri Widowati.
 
Noni, yang bekerja di industri dengan mayoritas pekerja pria, punya trik tersendiri untuk urusan yang satu ini. Menurutnya, hal pertama dan utama yang perlu kita pahami adalah sebaik apa kita mempersepsi diri kita sendiri. Persepsi positif terhadap diri sendiri akan membantu kita untuk tetap percaya diri, karena kitahu tahu dengan pasti kelebihan dan kekuatan kita.
 
“Sebab, kita tidak bisa mengontrol orang lain, yang jelas memiliki pemikiran dan kehendak pribadi. Yang bisa kita kontrol adalah diri sendiri,” ungkap Noni yang beberapa kali harus menghadapi situasi sama.

Ia teringat saat pertama kali bergabung di Blue Bird, ia bekerja di departemen pemeliharaan, bersama para mekanik yang notabene adalah para pria. Saat itu usianya masih muda, dan keberadaannya selalu dikaitkan dengan posisi orang tuanya, sebagai pemilik perusahaan. Tidak sedikit yang memandangnya sebelah mata. Tapi, ia tidak menyerah.
 
“Intinya adalah bagaimana menyampaikan pesan tidak dengan kata-kata, tapi juga melalui perilaku. Saat kita ingin dihormati, maka kita harus menghormati orang lain,” ungkap Noni. Meski berbekal ilmu tinggi, tapi ia tidak menempatkan diri sebagai orang yang lebih tahu segalanya. Sebaliknya, harus dengan rendah hati menempatkan posisi sebagai seseorang yang sedang belajar.
 
“Saya memang tidak sempurna, tapi saya mau belajar dan menjadi jauh lebih baik daripada mereka. Pada akhirnya, hasil akan mengungkapkan kualitas kita,” ungkap Noni tentang sikap mentalnya saat itu. Namun, ketika dengan pencapaian atau prestasi ini beberapa orang tetap memandang remeh kompetensi Anda, maka tak perlu ambil pusing. “Masih banyak hal penting lain yang perlu diurusi,” lanjut Noni. (f)

Baca juga:
Stop Bully di Kantor
12 Pertanyaan Seputar Business Trip Bareng Bos (Bagian 3)
3 Cara Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman


Topic

#tipkarier

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?