Career
Alasan Ketakutan Anda Pada Masa Depan

26 Sep 2016

 

Foto: Fotosearch
 

Wajar, kok, bila kita merasa takut pada hal-hal yang sulit diprediksi. Contoh paling gampang adalah ketakutan terhadap masa depan karena memang belum terjadi. Hati-hati, rasa takut berlebihan hanya akan mengganggu aktivitas kita, tuh.
 
Takut bisa produktif
Seperti bentuk emosi lain, takut adalah sebuah pesan yang dikirim oleh otak untuk mendorong kita mengambil tindakan tertentu. Psikolog Erin M. Naland, M.Psi,  mendefinisikan takut sebagai bagian dari insting manusia untuk bertahan hidup dengan menghadapi (fight) atau menghindar (fright).
 
“Takut justru itu membuat manusia lebih produktif sehingga tetap diperlukan, sampai kadar tertentu. Namun, takut menjadi tidak baik ketika malah melumpuhkan aktivitas atau menjadi tidak produktif,” jelas Erin.
 
Kadar takut pada masa depan yang ‘aman’, adalah kita memiliki alasan tepat dan tetap bertindak rasional dalam menyikapinya. Misalnya, takut mengalami kesulitan finansial di masa tua, kita membuat perencanaan juga bekerja sekuat tenaga serta menabung dan berinvestasi.
 

Melumpuhkan kehidupan
Aktivitas sehari-hari dapat lumpuh gara-gara kita terlalu fokus ingin menghindri ketakutan tersebut. Nggak heran, deh, timbul pikiran yang semakin negative pada lingkungan sekitar. Contohnya, kita malah jadi tidak mempercayai bank dan tidak mau menabung karena mencemaskan masalah finansial.
 
“Menyisihkan 95% dari gaji untuk simpanan jelas membuat seseorang tidak bisa menikmati hidup,” jelas Erin.
 
Ketakutan akan masa depan dengan ‘dosis berlebih’ juga dapat berujung pada stres hingga depresi. Pernah menonton serial Doomsday preppers di National Geographic Channel? Acara reality tv tersebut memperlihatkan orang-orang yang takut bahwa kiamat akan segera datang. Mereka lantas menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat.
 
“Dia sampai tertekan karena keinginan bisa bertahan hidup pada kiamat nanti. Di sisi lain, malah tidak produktif menjalani kehidupannya masa sekarang. Kalau dampaknya sudah senegatif itu, bisa disebut telah meyimpangan atau gangguan.”
 
Melumpuhkan kehidupan
Ketakutan muncul kalau kita meragukan kemampuan menangani kejadian di masa depan. FYI, ketakutan tidak akan pernah ada habisnya bila kita tidak berani mengambil tindakan untuk mengatasinya, alias memilih selalu menghindar.
 
Penyebab lain ketakutan masa depan berasal dari akumulasi peristiwa-peristiwa di masa lalu. Kejadian di masa lalu membuat dia cemas menghadapi peristiwa yang akan terjadi berikutnya.
 
 “Tak ketinggalan, media pun dapat memicu rasa takut tersebut melalui berita-berita negatif yang digembor-gemborkan. Misal, situasi ekonomi yang selalu naik-turun, bencana alam, kecelakaan, korupsi, dan sebagainya,” tambah Erin.
 
Apalagi kemajuan teknologi membuat berita mudah diakses di mana saja dengan media yang beragam. Oleh karena itu, takut pada masa depan disebut pula sebagai ‘penyakit’ orang modern.
 

Silakan curhat
Curhat memang cara ampuh untuk mengatasi ketakutan tersebut. Erin menyarankan agar kita curhat pada orang terdekat yang peduli pada ketakutan kita. Dengan begitu, orang tersebut tidak merasa terpaksa mendengarkan curhat kita atau terbebani ‘masalah’ kita.
 
“Sebaiknya hindari pula berkumpul atau ngobrol dengan orang punya ketakutan serupa dengan kita. Bukannya berkurang, berkumpul dengan mereka tadi malah menambah alasan kita makin takut pada masa depan.”
 
Jika merasa perlu, kita juga boleh meminta bantuan ahli atau psikolog. Apalagi jika sudah sampai menganggu dan melumpuhkan aktivitas sehari-hari. Psikolog akan menganalisa sumber-sumber ketakutan, kemudian membantu mencarikan jalan keluar.
 
“Rasa takut, tuh, tidak pernah hilang dan diperlukan untuk memotivasi kita dalam melakukan sesuatu. Yang perlu diperhatikan adalah kadar ketakutan itu sendiri. Jangan sampai, saking takutnya pada masa depan, malah kehilangan momen untuk menikmati hidup sekarang ini.”
(f)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?