Career
5 Penyebab Hilangnya Motivasi Bekerja dan Solusinya

13 Sep 2016


Foto: Fotosearch

Memang, banyak jalan menuju Roma. Tapi, tidak ada yang mengatakan bahwa ke semua jalan tersebut mulus tanpa rintangan. Demikian juga dalam karier. Anda mungkin sudah membuat career plan yang detail, lengkap dengan strateginya. Tapi, ada saja faktor eksternal yang muncul dan, meski sepele, bisa membuat level motivasi Anda jatuh hingga ke tingkat terendah.

Menurut pengakuan sahabat femina, hal-hal di bawah ini paling dahsyat menurunkan motivasi kerja mereka. Anda mengalami hal yang sama? Tak perlu khawatir, konsultan karier Tuti Indra Fauziansyah dari Iradat Consultant akan membagi tip cara mengatasinya.

1/ Gaji

Setiap perusahaan memiliki standar dalam pemberian gaji. Standar itu biasanya disesuaikan dengan prestasi karyawannya. Jika Anda merasa kenaikan gaji Anda di bawah standar perusahaan, mungkin Anda perlu mengevaluasi kinerja dan prestasi Anda selama ini. Agar lebih yakin, bicarakan hal ini langsung dengan atasan dan bagian personalia di perusahaan Anda.

“Tanyakan kepada mereka, apa hasil key performance indicator Anda dan hal apa yang membuat Anda dipromosikan. Bersikaplah terbuka terhadap kritik dan saran yang mungkin Anda terima. Karena, pihak lain biasanya lebih bisa menilai performa kerja Anda dengan lebih obyektif,” ujar Tuti.

Menurutnya, jangan-jangan, kinerja Anda yang Anda selama ini Anda nilai optimal, ternyata belum memenuhi target yang diharapkan atasan. “Janganlah bekerja untuk mengejar gaji, tapi bekerjalah untuk mengejar prestasi. Karena, dengan prestasi yang baik, Anda pun akan mendapat reward yang lebih baik,” lanjutnya.
 
2/ Promosi


Sebelum memutuskan pindah ke perusahaan lain dengan emosi, minta atasan Anda untuk mengevaluasi kinerja Anda dengan obyektif. Cari tahu apa kelebihan dan kekurangan Anda. Cobalah menahan diri untuk membanding-bandingkan diri Anda dengan rekan kerja tersebut, dan fokuslah untuk mengembangkan diri dengan mengoptimalkan kelebihan dan mengatasi kekurangan Anda.

 Tuti berpendapat, sikap kompetitif memang bisa mendorong diri Anda untuk berprestasi lebih baik lagi. Tapi, jika tak hati-hati, Anda malah bisa jadi tidak fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda. Alihkan jiwa kompetitif Anda dengan meningkatkan kompetensi, misalnya dengan sekolah lagi atau mengambil kursus yang relevan dengan bidang kerja dan jabatan yang Anda incar. “Jika pada akhirnya perusahaan belum memercayai Anda untuk naik jabatan, setidaknya Anda sudah memiliki modal peningkatan kompetensi untuk mengincar jabatan tersebut di perusahaan lain,” jelas Tuti.

3/ Beban Tugas Bertambah

Pertama-tama, singkirkan dulu prasangka tersebut. Bisa jadi, perusahaan memang belum menemukan orang yang tepat untuk posisi itu. Jika merasa kewalahan dengan beban kerja yang Anda pikul, bicarakan hal ini baik-baik dengan atasan atau bagian personalia Anda. Jabarkan dengan terperinci mengenai job description yang Anda pikul sebagai assistant manager dan manager sementara. Beri penjelasan mengenai pencapaian-pencapaian yang sudah Anda peroleh selama mengemban kedua jabatan tersebut.

Jabarkan juga mengenai pekerjaan yang tertunda karena meski diberi tugas sebagai manajer, Anda tidak diberi wewenang penuh. Jika perlu, jelaskan dalam presentasi singkat yang dilengkapi data yang akurat. “Jika Anda merasa yakin mampu mengemban tanggung jawab tersebut, beri penawaran kepada perusahaan untuk mengangkat Anda menjadi finance & accounting manager, dengan masa percobaan beberapa bulan. Dengan begitu, baik Anda maupun perusahaan mendapat solusi atas permasalahan ini,” ujar Tuti, menyarankan.

4/ Micromanagement

Setiap orang memang memiliki karakter yang berbeda-beda. Tak ada salahnya bekerja ekstra keras untuk memahami karakter atasan, nilai-nilai yang ia anut, serta hal apa yang menjadi perhatian utamanya. Bukan untuk mencari muka, tapi untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja Anda.

Jika perlu, minta ia untuk menilai kinerja Anda dengan obyektif. “Siapkan diri Anda untuk menerima kritik terpedas sekalipun. Ingat, semua ini demi kebaikan diri Anda sendiri, jadi jangan sampai terpancing emosi ketika bicara empat mata dengannya,” kata Tuti. Sampaikan juga bahwa Anda akan sangat menghargai jika lain kali ia bersedia mendiskusikan mengenai kinerja Anda secara empat mata demi mendapatkan output yang lebih baik.

Baca juga: Stres di Kantor? Saatnya Piknik Bareng Kolega

5/ Rekan Kerja Tak Kooperatif

Dalam permasalahan ini, jadilah pihak yang bersikap lebih dewasa dan bertanggungjawab. Ajak rekan kerja Anda bicara empat mata. Tanyakan apa ada kendala yang ia hadapi dalam pekerjaannya. Ingatkan kembali mengenai tujuan tim Anda, serta tanggung jawab dari masing-masing orang yang terlibat di dalamnya. Minta ia untuk memberi saran bagi kebaikan tim, agar ia merasa menjadi bagian dari tim.

Baca juga: 5 Sikap yang Mengganggu Produktivitas Kerja

Cobalah mendorong rekan kerja Anda untuk berperan lebih besar dengan memberinya tanggung jawab lebih dalam sebuah pekerjaan. Dengan demikian, ia pun dituntut untuk lebih bertanggung jawab. Mungkin, ketika ia mengelak dari tugasnya, selama ini Anda atau rekan kerja lainnya akan secara otomatis mengambil alih tanggung jawabnya. Meski itu bisa memperlancar pekerjaan, teman Anda tidak akan belajar makna dari tanggung jawab. Ketika ia tidak berhasil memikul tanggung jawab yang lebih besar, sanksi perusahaan terhadapnya pun akan lebih besar.

Selain faktor eksternal, faktor internal diri Anda juga berperan penting dalam menentukan motivasi Anda berkarier. Telaah kembali, apa career values Anda. “Career values adalah hal-hal yang Anda anggap penting dalam karier. Values ini terbentuk dari banyak faktor yang biasanya dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan didikan orang tua. Karena itu, career values masing-masing individu bisa berbeda-beda. Bagi si A, gaji adalah yang terpenting. Tapi bagi si B, ia tak masalah mendapat gaji kecil selama bisa berkontribusi kepada masyarakat lewat pekerjaannya,” papar Tuti.
   
Ketika Anda merasa kehilangan motivasi dalam berkarier, jangan hanya mengevaluasi faktor eksternalnya saja. Cek kembali career values Anda. Jangan-jangan, values perusahaan tempat Anda bekerja tidak sesuai dengan career values Anda. “Career values seseorang mungkin saja mengalami perubahan karena values juga dipengaruhi oleh pengalaman hidup,” jelasnya. (f)

Eka Januwati


 


Topic

#TipKarier

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?