Tidak dapat dipungkiri bahwa kami sekeluarga (terutama saya, ibu rumah tangga merangkap wanita karier) sangat bergantung pada asisten rumah tangga. Syukurlah kami punya Sitti yang sudah mengabdi sejak 8 tahun lalu. Saking lamanya mendampingi kami dan mengurus segala sesuatunya, Sitti sudah sangat menguasai kondisi domestik dalam rumah. Bahkan dialah kordinator lapangan (korlap) semua kegiatan kami sehari-hari.
Selain menguasai jenis-jenis masakan dan kue kesukaan kami sekeluarga, hasil kerja dalam urusan bersih-bersih, nyuci dan setrika sangat bagus. Hasil setrikaannya sangat memuaskan. Kalau kata suami “wah ini selevel laundry deh setrikaannya ”. Hebat kan!. Sitti pun sigap mengurus anak semata wayang kami, mulai dari menyiapkan baju seragam, lunch box bekal sekolah, sampai bermain dan curhat-curhatan sepulang sekolah.
Saking seniornya, Sitti juga yang mengatur “anak buah”nya, istilah untuk asisten rumah tangga yang baru masuk rumah kami. Mengatur jatah kerjanya apa saja, dan menerangkan operasional mesin-mesin yang ada di rumah. Jadi saya sebagai “majikan korlap hanya tinggal mengawasi, dan mengorder. Misalnya hari ini ingin menu apa saja dan sepulang kantor masakan sudah siap di atas meja. Anak sudah harum selesai didandani dan suami senang,...
Sitti pula yang mengawasi & mengurusi pak supir dan memberi peralatan cuci mobil dari lemari penyimpanan. Suatu hari pak supir melapor bahwa cairan pencuci mobil habis, yang tulisannya “car shampoo kit”. Besoknya saya lihat mobil sedang dicuci, busa sabun banyak sekali sampai melimpah ke lantai garasi. Tidak biasanya ini.
Saya tanya pada Sitti,” “kamu kasih sabun mobil yang mana?”
Eh dia menjawab begini, “Shampo Sunsilk, bu. Kan sama-sama shampo, .yang shampo mobil habis”. Ha..ha.ha. bisa-bisa cat mobilku halus dan mengembang.
Sitti suka nonton teve terutama sinetron. Kadang keluar kamar matanya sembab. Ternyata habis nonton sinetron, pemeran utamanya meninggal. Suatu hari sepulang kerja Sitti masih nonton teve dikamarnya. “Nonton sinetron apa Sitti?” tanya saya berbasa-basi.
Jawaban Sitti membuat ngakak, “enggak, bu, aku nonton HBO kok”...Wah-wah rupanya seleranya sudah meningkat pula.
Selain piawai masak dan urusan rumah tangga lain, Sitti paling suka olahraga. Sepatu olahraganya bermerek pula (tentu saja ini warisan dari saya yang jarang olahraga). Minggu pagi urusan nyapu dan ngepel tertunda agak siang, karena Sitti akan lari pagi dulu ke taman dekat rumah kami.
Sebetulnya alat kebugaran di rumah kami cukup lengkap, namun lebih banyak nganggurnya. Pengguna tetap ya hanya i Sitti untuk treadmil dan sepeda statis. Canggih ya.
Saat ini Sitti sedang pulang kampung, ibunya meninggal 2 minggu lalu. Sitti menunggu sampai pengurusan dan tahlilan 40 hari. Rumah tanggaku serasa kacau balau, pekerjaan kantor banyak terbengkalai, bahkan baju olah raga sepeda suamiku tertukar dengan baju tenis. Ternyata baju tiap jenis olah raga bapak-bapak itu berbeda-beda. Baru tahu, karrena biasanya Sitti yang mengurus.
Menu diatas meja juga sedikit amburadul. Lebih banyak hasil hunting beli makanan di restoran. Ketahuan kan nyonya majikan tak sempat memasak.
Sitti sudah beberapa kali menelpon dari kampung, menanyakan apakah pkerjaan dirumah beres, bahkan menanyakan mau oleh-oleh apa dari kampung?
Ooh… Korlapku cepatlah kembali… (f)
Rina Masadah