Blog
5 Alasan untuk Tidak (Mulai) Menonton Serial Drama Korea

26 Mar 2017


Foto: Dok. tvN, SBS

“Lagi sibuk apa, sih?” protes pasangan saya ketika saya tidak sempat membalas pesan dan mengangkat teleponnya karena sedang asyik menonton serial drama Korea, Goblin. Sang pujaan hati yang kehadirannya selalu saya dambakan, pelan-pelan mulai tergeser prioritasnya dengan Kim Shin, Park Do-kyung, Do Min Jun, dan entah siapa lagi karakter yang akan saya tonton berikutnya.
 
Aaaahhhh… Saya tahu drama Korea ini mulai mengganggu hari-hari saya. Tapi layaknya candu, susah untuk melepaskannya begitu saja. Ada rasa ketergantungan yang sulit membuat saya keluar. Dan saya menyalahkan rekan kerja saya, Vini yang telah mengenalkan saya pada drama-drama Korea ini. Sejak saya menonton serial Another Miss Oh yang direkomendasikan Vini dua bulan lalu, saya seperti tidak bisa berhenti menonton judul-judul lainnya.
 
Sebenarnya saya sudah kenal dengan serial drama Korea ini sejak dulu. Saya pernah menonton beberapa di antaranya, seperti Endless Love/Autumn in My Heart (2000), The 1st Shop of Coffee Prince (2007), dan Boys Over Flowers (2009). Tapi kok, kayaknya dulu kecanduannya tidak seperti ini, ya. Bisa jadi karena sekarang semakin mudah untuk mendapatkan tayangan-tayangan tersebut. Tinggal klik dan bisa menonton dari handphone. Tanpa sadar tangan tidak bisa berhenti untuk meng-klik terus. Ah, andai saja di handphone saya tidak ada aplikasi Viu, mungkin berburu drama Korea tidak akan semudah ini.
 
Untuk yang belum mulai menonton, saya sarankan sebaiknya tidak pernah memulai karena lima alasan berikut:
 
1. Bikin Baper. Menonton drama Korea tuh, sangat mengaduk emosi. Kadang bikin saya ketawa ngakak, gregetan, nangis bercucuran airmata, atau ikut senyum-senyum sendiri karena bahagia. Hebatnya semua perasaan itu bisa ada di satu drama yang sama. Contohnya di drama Another Miss Oh yang sukses bikin saya jatuh hati dengan tokoh Park Do-kyung dan membuat saya fangirling-in pemerannya, Eric Mun. My fave drama Korea so far! Eh tapi, drama yang saya nonton belum banyak, sih. Jadi mungkin tidak bisa dijadikan patokan.
 
2. Bikin Hidup Hampa. “Kalau serial yang lagi diikutin tamat, hidup gue suka terasa hampa, seperti ada yang hilang,” tulis teman dekat saya, Asri di status Facebooknya. Saya tidak tahu serial apa yang membuat dia menulis status tersebut. Tapi itu menggambarkan dengan tepat perasaan saya ketika selesai menonton serial drama Korea. Kalau biasanya setiap malam saya semangat karena selalu bertemu Do Min Jun (karakter di drama My Love From the Star), beberapa malam ini terasa berbeda karena saya baru saja menamatkan serial tersebut. Seperti Asri bilang, terasa hampa.  
 
3. Bikin Delusional. Ini saya alami setelah menonton Coffee Prince. Saking sukanya sama pasangan Choi Han-kyul dan Go Eun-chan. Saya berharap para pemerannya Gong Yoo dan Yoon Eun-hye juga pacaran di kehidupan nyata. Saya mulai menonton wawancara-wawancara mereka berdua dan berusaha mengait-ngaitkan dari hasil wawancara bahwa keduanya sebenarnya tertarik satu sama lain. Hahahaha. Sudah gila!
 
4. Bikin Standar Tinggi. “Teman gue tuh, bilang standar dia untuk pasangan jadi tinggi karena drama Korea,” kata teman saya Sisy yang juga pencinta drama Korea. Pasalnya banyak pemeran utama pria di drama Korea digambarkan memiliki karakter yang didambakan para wanita, yaitu cuek, cool yang kesannya laki banget (abaikan makeup yang kadang kelihatan berlebihan) tapi sebenarnya sangat peduli sama sang wanita. “Kalau di kehidupan nyata mah, mana ada begitu, cuek ya cuek aja,” kata Sisy. 
 
5. Bikin Kecanduan. Drama Korea yang jalan cerita (termasuk endingnya) memuaskan bikin saya puas dan bahagia sebagai penonton. Namanya juga perasaan senang pasti ingin diulang, akhirnya saya menonton drama-drama Korea lainnya untuk mendapatkan sensasi yang sama. Tapi bukan berarti ketika saya menonton drama Korea dengan ending kurang memuaskan bikin saya ingin berhenti menonton drama Korea. Justru bila endingnya bikin sebal saya buru-buru ingin menonton drama Korea yang lain supaya kesebalan akan ending yang sebelumnya bisa segera hilang dari ingatan. Intinya, jalan cerita atau ending bagus atau tidak bagus tetap bikin saya kecanduan untuk menonton drama Korea – drama Korea lainnya. Hadeuh!
 
Jadi, untuk yang belum siap dengan lima hal tersebut di atas, saya ingatkan, untuk jangan mulai menonton drama Korea. Menjauhlah selagi bisa. Because once you are in, you can not get out! (f)

Baca Blog Saya Sebelumnya:


Topic

#blogeditor, #koreancorner

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?