Setiap hari kita membutuhkan air. Untuk minum, mandi, mencuci, atau menyiram tanaman, semakin mengukuhkan bahwa keberadaan air sangat penting untuk kehidupan kita. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang kurang arif ‘memperlakukan’ air. Laporan United States Agency for International Development pada tahun 2007 menyebutkan, hampir 100% sumber air minum di Indonesia tercemar bakteri E Coli dan Coliform. Alhasil, ketersediaan air bersih semakin mahal dan langka. Tidak itu saja, kebiasaan boros menggunakan air juga semakin memperparah keadaan ini. Hari ini, tanggal 22 Maret, diperingati sebagai Hari Air Dunia. Sepertinya menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kembali perlunya berhemat air dan menjaganya tetap bersih - minimal tidak makin tercemar. Tidak sulit, kok. Anda hanya perlu mengikuti beberapa tip ini:
- Matikan keran air selama menyikat gigi.
- Jangan buang air bekas mencuci sayur dan buah. Gunakan kembali untuk menyiram tanaman.
- Gunakan mesin cuci secara maksimal - isi dengan kapasitas penuh.
- Siram halaman rumput atau kebun saat pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan.
- Taruh pewarna makanan dalam tangki siram toilet. Jika pewarna merembes meski tidak ada penyiraman, maka ada kebocoran.
- Kurangi penggunaan shower saat mandi. Mengurangi 2 menit saja, kita bisa menghemat 150 galon air setiap bulan.
- Cuci mobil di daerah rumput agar air sekaligus digunakan menyiram tanaman.
- Biasakan mengecek tagihan air Anda. Mencocokkan besar tagihan dan meteran air membantu mengetahui ada tidaknya kebocoran.
Djamilah
