Career
Yes, Sir!

17 Feb 2014


Senang mencampuri urusan pribadi, meremehkan hasil kerja dan performa karyawan lain, bertingkah bagai pahlawan kesiangan, selalu ingin tampil yang terdepan, sok tahu, dan melaporkan hal-hal yang tidak penting kepada atasan. Dalam keadaan terpojok, tipe karyawan seperti ini akan menjadikan rekannya sebagai kambing hitam. Sebenarnya, apa, sih, alasan mereka bersikap demikian? Lalu, bagaimana cara menghadapi rekan kerja atau bawahan seperti ini?

Menurut Tuti Indra Fauzianzyah, konsultan karier dari Iradat Consultant, konotasi cari muka pasti mengarah pada hal-hal negatif yang merugikan orang lain. Dan, alasan karyawan   cari muka adalah karena ingin dinilai baik oleh atasan. “Karyawan yang kompetensinya tidak begitu menonjol, tetapi punya ambisi agar terlihat bagus dan dianggap mampu. Nah, orang-orang yang seperti demikian yang kerap melakukan tindakan cari muka,” tutur Tuti.

Nah, tipe karyawan seperti ini selalu say yes, dan menerima kebijakan atasan tanpa protes sedikit pun. Sedangkan karyawan yang berkompetensi bagus, selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, mendapat pengakuan atas kompetensinya dari sesama rekan kerja dan juga atasannya, serta memiliki soft competency sehingga mampu menjalin hubungan baik dengan rekan kerja maupun atasan.

Maka, dengan hasil kerja yang baik ia mampu menyenangkan hati atasan, tanpa adanya karyawan lain yang merasa dirugikan. “Karyawan seperti ini berani menentang atasan dengan menyampaikan protes secara elegan, sehingga atasan tidak merasa dipermalukan,” tutur Tuti.

Kehadiran karyawan yang gemar cari muka mengakibatkan rekan-rekannya menjadi korban atas tindakan itu. Seperti yang dialami oleh rekan-rekan Ratna, mereka selalu waswas dalam bekerja. Karyawan yang tidak mampu menampik apa yang dituduhkan, selalu mendapatkan teguran dari atasan. Hingga suatu ketika, salah seorang karyawan dipecat.

Tuti juga sepakat, karyawan yang merasa terganggu harus berani   menyatakan apa yang tidak disukai secara afektif. Cobalah untuk mengingatkannya tentang tanggung jawab pekerjaan dengan berpedoman pada aturan atau SOP (standard operational procedure). “Karyawan yang seperti demikian perlu dihadapkan pada realitas dengan mengatakan kepadanya bahwa ia bekerja tidak sesuai aturan,” jelas Tuti.

Lia pun selalu mengantisipasi agar tidak ada karyawan yang cari muka. Ia bersikap tegas serta memilah antara urusan pekerjaan dengan urusan pribadi. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?