Health & Diet
Yang Cantik Justru Tak Sehat?

30 May 2012


Buah dan sayur-sayuran merupakan sumber serat bagi tubuh, namun Anda harus tetap berhati-hati dalam memilih, karena ada bahaya bahan kimia yang mengintai.
Umumnya, jika berbelanja sayuran atau buah, kita akan memilih yang paling cantik, bukan? Bukan saja kesegarannya, tapi juga  warna dan tampilannya.

Peneliti Kesehatan Masyarakat dari Universitas Gajah Mada, Nurul  Kodriati, M.Med Sc., mengingatkan, kita justru perlu waspada jika menemukan buah yang terlihat berwarna sangat cerah. Bukan tidak mungkin, buah tersebut sudah diwarnai.
“Sepanjang pewarna yang digunakan masih food grade atau dalam batas aman, sebenarnya tidak masalah. Masalah terjadi, jika pewarna yang digunakan bukan pewarna untuk makanan. Apalagi jika ditambah celupan biang gula. Modus seperti ini biasa dilakukan oleh penjual buah potong, terutama yang kurang laku, agar tetap bisa dijual.”

Hal lain yang perlu diwaspadai, khususnya terhadap produk impor, adalah adanya lapisan lilin. Misalnya, yang terdapat dalam zucchini, paprika, terung, kentang, apel, dan jeruk.
Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), badan pemerintah di Amerika yang mengatur standardisasi makanan dan obat-obatan, pelapisan lilin pada buah-buahan yang akan diimpor adalah sesuatu yang sah dan diizinkan. Alasannya, pelapisan lilin tersebut untuk menjaga kualitas serta tampilan buah agar tahan banting dan tahan gores.

Secara alami, buah-buahan tersebut akan mengeluarkan zat lilin  setelah sampai pada kematangan tertentu. Hanya, buah yang diekspor ke negara dengan jarak yang cukup jauh, tentunya tidak menunggu sampai matang ketika dipetik, sehingga tidak menjadi busuk ketika sampai di negara tujuan. Untuk alasan inilah, buah-buahan tertentu dilapisi  lilin.

Namun, tak sembarang lilin yang digunakan.  Ada ketentuan, pelapis buah tersebut haruslah berasal dari lilin alami, misalnya lilin lebah dan tidak menggunakan bahan tambahan dalam pengolahannya. Prosesnya pun harus melalui standar tertentu.
Tapi, tetap saja hal ini masih menimbulkan perdebatan, bahkan di Amerika sendiri. Nyatanya,  bukan hanya buah dan sayuran yang akan diekspor ke luar negeri yang dilapisi lilin, tapi juga yang dijual di wilayah Amerika sendiri, yang gunanya untuk mengurangi kadar air serta menjaga tetap segar sampai di tempat tujuan.

Environmental Working Group (EWG), sebuah lembaga pemerhati lingkungan hidup di Amerika, mengatakan, lilinnya mungkin berasal dari sumber organik. Tapi, terkadang dalam proses pengolahan lilin tersebut bisa saja melibatkan bahan kimia, misalnya produk kimia berbahan dasar alkohol.

Satu hal lagi, menurut EWG, setelah dilapisi lilin, kotoran serta debu akan menempel pada lilin dan tidak bisa dibersihkan dengan menggunakan air mengalir. Lilinnya sendiri tidak bisa dihilangkan dengan air, sehingga cara satu-satunya menghilangkan lapisan lilin tersebut adalah dengan mengupasnya.

"Lilin tersebut mungkin saja tidak mengandung bahan kimia berbahaya, tapi lilin adalah bahan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Jika tidak ingin nilai gizinya berkurang banyak, kupaslah kulit setipis mungkin. Sebab, pada beberapa buah, nilai gizi tertingginya justru jika dimakan dengan kulitnya,” saran Nurul. (f)






 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?