Trending Topic
Waspada Sampah Plastik 'Membungkus' Bumi!

21 Sep 2011

Mengkhawatirkan sepertinya bukan kata yang tepat lagi untuk menggambarkan masalah plastik yang sedang dihadapi planet kita tercinta. Bayangkan, saat ini terdapat sampah seberat tiga juta ton mengambang di Samudra Pasifik! Sebanyak 80 persen di antaranya adalah sampah plastik! Hamparan sampah mengapung seluas negara bagian Texas, Amerika, ini jumlahnya bertambah 2,5 juta keping, setiap jamnya. Dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat! Fenomena menyedihkan ini dikenal dengan sebutan The Great Pacific Garbage Patch.
   
Padahal, dalam keseharian, kita begitu bergantung pada plastik terutama kantong plastik atau kresek. Alasan kepraktisan dan harga yang murah membuat orang tak perlu berpikir dua kali saat ingin memakainya. Nyatanya, 10 persen kantong plastik yang diproduksi di seluruh dunia berakhir di laut. Sekitar 70 persennya tidak terurai sama sekali!

The Great Pacific Garbage Patch tidak terjadi dalam semalam. Apungan 46.000 keping sampah yang menutupi setiap kilometer persegi Samudra Pasifik ini telah terakumulasi sejak tahun 1950. Timbunan sampah terbesar di dunia ini mengambang di bagian utara Samudra Pasifik, di antara California dan Hawaii. Sebarannya yang terbawa gelombang ikut mencemari pantai-pantai indah di Hawaii.

Badan PBB yang bergerak di bidang lingkungan, UN Environment Programme, mengatakan bahwa sampah plastik tersebut tak hanya mengotori pantai, tapi juga menyebabkan kematian pada lebih dari sejuta burung laut dan sekitar 100.000 mamalia laut. Hewan-hewan malang ini mengira sampah plastik itu adalah makanan mereka. Hal ini terbukti dari beragam benda plastik, seperti korek api gas atau sikat gigi, dalam perut mereka. Selain itu, bahan kimia plastik yang mencemari laut secara perlahan tapi pasti dapat meracuni ikan-ikan yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia.

Di seluruh dunia, sebanyak 500 miliar – 1 triliun kantong plastik digunakan setiap harinya. Padahal, satu kantong plastik butuh waktu 500 sampai 1.000 tahun untuk bisa terurai secara alami. Bahan dasar plastik, yaitu polyethylene (PE) inilah yang membuat plastik sulit terurai. Timbunan sampah plastik ini akan menjadi warisan 1.000 tahun yang tidak hanya menimbulkan pemandangan tak sedap. Bersama sampah lainnya, ia akan menyumbat saluran air, mengakibatkan banjir, dan meracuni tanah dan air. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?