Merkuri
Efek: sel kekebalan tubuh melawan sel tubuh kita sendiri, sehingga menyebabkan antara lain artritis, tiroiditis, multiple sklerosis, dan lupus. Merkuri juga mengganggu sistem saraf. Semua kerusakan yang diakibatkan merkuri bersifat permanen. Merkuri umumnya terdapat di makanan laut.
Solusi: kurangi konsumsi seafood.
Kadmium
Efek: menyebabkan pembengkakan jantung, hipertensi, dan mengganggu fungsi ginjal. Salah satu sumber utama kadmium adalah kerang-kerangan.
Solusi: kurangi konsumsi lobster, kepiting, dan tiram. Mereka menyerap virus, limbah, dan sejumlah besar kadmium, yang dapat menimbulkan keracunan. Kadmium juga ditemukan persediaan air, khususnya dalam pipa berlapis seng. Karena itu, sebaiknya tidak minum langsung dari keran.
Timah
Efek: mengganggu fungsi otak dan sistem saraf, serta melumpuhkan zinc, tembaga, dan zat besi, mineral yang sangat penting bagi tubuh kita. Timah dijumpai dalam hampir setiap makanan, khususnya jika makanan yang berasal dari tanaman di dekat daerah industri atau dekat jalan raya yang ramai. Partikel timah yang dikeluarkan knalpot, diserap tanaman dan binatang, lalu masuk ke tubuh kita lewat mereka.
Solusi: Hindari berolahraga di jalanan yang terpolusi dan hindari makanan dalam kemasan.
Aluminium
Efek: berdasarkan penelitian, penyakit alzheimer berkaitan dengan aluminium.
Solusi: kurangi asupan alumunium yang antara lain terkandung dalam obat maag, baking powder, keju proses, dan garam meja. Hindari pula antiperspirant yang mengandung aluminium.
Karbonmonoksida
Efek: gas yang berbahaya ini mampu merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meningkatkan endapan lemak pada dinding pembuluh darah. Akibatnya, meningkatkan risiko serangan jantung.
Solusi: hindari terlalu sering terpapar asap kendaraan. Kalau menunggu kendaraan umum di pinggir jalan, gunakan masker.
Veronica Wahyuningkintarsih