Health & Diet
Waspada Racun di Sekitar Kita!

1 May 2012

Bukan hanya racun nikotin dan temannya-temannya ‘yang’ hidup dalam sebatang rokok, yang membuat kita jadi rentan sakit. Masih banyak racun lain yang tanpa sengaja masuk ke tubuh kita. Efek jangka pendek dari kompilasi racun-racun ini adalah meningkatnya debar jantung dan kecepatan napas, serta menurunnya suhu kulit. Sementara efek jangka panjangnya adalah menyerang sistem kerja organ tubuh bagian dalam. Berikut ini hanya 5 racun dari ratusan racun di sekitar kita:

Merkuri
Efek: sel kekebalan tubuh melawan sel tubuh kita sendiri, sehingga menyebabkan antara lain artritis, tiroiditis, multiple sklerosis, dan lupus. Merkuri juga mengganggu sistem saraf. Semua kerusakan yang diakibatkan merkuri bersifat permanen. Merkuri umumnya terdapat di makanan laut.
Solusi: kurangi konsumsi seafood.

Kadmium
Efek: menyebabkan pembengkakan jantung, hipertensi, dan mengganggu fungsi ginjal. Salah satu sumber utama kadmium adalah kerang-kerangan.
Solusi: kurangi konsumsi lobster, kepiting, dan tiram. Mereka menyerap virus, limbah, dan sejumlah besar kadmium, yang dapat menimbulkan keracunan. Kadmium juga ditemukan persediaan air, khususnya dalam pipa berlapis seng. Karena itu, sebaiknya tidak minum langsung dari keran.

Timah
Efek: mengganggu fungsi otak dan sistem saraf, serta melumpuhkan zinc, tembaga, dan zat besi, mineral yang sangat penting bagi tubuh kita. Timah dijumpai dalam hampir setiap makanan, khususnya jika makanan yang berasal dari tanaman di dekat daerah industri atau dekat jalan raya yang ramai. Partikel timah yang dikeluarkan knalpot, diserap tanaman dan binatang, lalu masuk ke tubuh kita lewat mereka.
Solusi: Hindari berolahraga di jalanan yang terpolusi dan hindari makanan dalam kemasan.

Aluminium
Efek: berdasarkan penelitian, penyakit alzheimer berkaitan dengan aluminium.
Solusi: kurangi asupan alumunium yang antara lain terkandung dalam obat maag, baking powder, keju proses, dan garam meja. Hindari pula antiperspirant yang mengandung aluminium.

Karbonmonoksida
Efek: gas yang berbahaya ini mampu merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meningkatkan endapan lemak pada dinding pembuluh darah. Akibatnya,  meningkatkan risiko serangan jantung.
Solusi: hindari terlalu sering terpapar asap kendaraan. Kalau menunggu kendaraan umum di pinggir jalan, gunakan masker.

Veronica Wahyuningkintarsih



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?