Sex & Relationship
Trauma Melihat Kegagalan Perkawinan

4 Dec 2013


Usia yang masuk usia kepala 3 membuat Anda didera pertanyaan kapan menikah dari teman dan keluarga. Padahal Anda sendiri belum ingin menikah meski pernah beberapa kali memiliki kekasih. Alasannya Anda trauma melihat pernikahan teman dan kerabat yang gagal. Apakah ini wajar?

Menurut Irma Makarim, ada perkawinan yang kurang berhasil, tapi cukup banyak  juga perkawinan yang berbahagia. Sebelum memberikan penilaian, ada baiknya Anda memandang lebih luas, tidak membatasi diri dan hanya mau melihat yang negatif atau yang  kurang berhasil saja.

Tentu Anda boleh memilih jalan hidup yang Anda inginkan, tetapi sebaiknya keputusan itu disesuaikan dengan kebutuhan Anda, dan yang terpenting  berdasarkan alasan yang tepat. Pikirkan matang-matang serta bersikap jujur pada diri sendiri mengenai kebutuhan Anda. Jangan sekali pun mengambil keputusan penting ini hanya berdasarkan pengalaman buruk orang lain. Misalnya, Anda tak berani menikah hanya  karena takut gagal seperti  perkawinan teman Anda. Suratan tangan orang berbeda-beda, apa yang terjadi pada teman belum tentu atau bahkan mungkin tak akan terjadi pada Anda. 

Tak perlu jengah menghadapi pertanyaan orang lain, karena ini adalah hidup Anda sendiri, bukan mereka. Apabila orang tua sulit menerima, jelaskan bahwa Anda merasa lebih berbahagia dengan hidup melajang. Tetapi, tetap terbuka terhadap segala kemungkinan, karena tak ada yang tahu apa yang terjadi esok. Kalau suatu saat Anda jatuh cinta dan menemukan pasangan yang cocok, boleh saja Anda berubah pikiran.

Sedangkan menurut Monty Satiadarma, tidak ingin menikah tidak apa-apa. Akan tetapi, enggan menikah karena takut gagal atau akibat trauma adalah hal yang kurang wajar. Orang lain boleh gagal, tetapi Anda bukan orang lain dan tak harus gagal. Jika ada banyak orang gagal mengikuti pendidikan atau mengembangkan usaha, haruskah Anda menghindari pendidikan dan menghindari  usaha? Ada banyak orang gagal, ada banyak orang sukses. Ada banyak orang gagal dan bangkit dari kegagalan. Ada banyak orang yang memang tidak gagal, tetapi tidak berbuat apa-apa, dan hal ini sama artinya dengan menggagalkan diri. Silakan Anda golongkan sendiri diri Anda.

Jika memang Anda tak ingin menikah, jangan pula takut gagal menjelaskan kepada orang tua. Yakinlah dengan keputusan dan sikap Anda tersebut untuk tidak menikah, dan jangan pula mencari kekasih, melainkan cukup membina persahabatan. Tidak ada yang bisa memaksa Anda untuk menikah, jika Anda sendiri tidak bersedia. Jangan pula membuat keputusan berdasarkan keterpaksaan. Kecemasan dan ketakutan tidak akan pernah membuat Anda mampu memiliki sikap yang tegas. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?