Career
Tes Psikologi, Gerbang Masuk Perusahaan

16 Jun 2011

Bila Anda fresh graduate dan tak lagi mendapat panggilan wawancara setelah melakukan tes psikologi di sebuah perusahaan minyak internasional, besar kemungkinan tes yang Anda jalani hasilnya ’jeblok’. Namun, bila Anda mendapat instruksi untuk ikut tes lanjutan usai tes psikologi di perusahaan media, jangan dulu berbangga hati bahwa tes psikologi Anda memuaskan. Bisa saja kesempatan itu datang karena akumulasi hasil job test dan wawancara Anda mengagumkan. Beda lagi, jika Anda melamar di perusahaan IT, bisa saja Anda tak akan direpotkan dengan tes psikologi. Kompetensi Anda digali melalui sesi wawancara.

BUKAN HARGA MATI
Menurut Nusjirwan Ail, HR Director Femina Group, tes psikologi ditiliknya sebagai hal positif. Melalui tes ini, data mengenai kekuatan dan kelemahan calon karyawan akan terkumpul, sehingga lebih mudah membuat pertimbangan. Terutama untuk fresh graduate, yang minim pengalaman.

Pendapat senada juga muncul dari Dony Indrawan, Leader dari Chevron HR Recruitment. Di matanya, tes psikologi adalah sebuah alat pengukuran ilmiah untuk menggali aspek-aspek penting menyangkut keberhasilan pekerjaan kelak, (selain resume dan prestasi kerja sebelumnya). Chevron sebagai salah satu perusahaan minyak besar dan ternama, membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh. Selain tingkat kecerdasan dan motivasi, ketelitian, keuletan, serta ketahanan merupakan aspek yang sangat digali dalam jenis tes psikologi di perusahaan ini.

Rujukan hasil tes psikologi akan diserahkan ke HR dan terdiri dari 3 macam saran, yaitu sangat disarankan, disarankan (masih cocok), dan kurang disarankan. Namun, Ail mengakui, Ia akan membaca dulu analisis kekuatan dan kelemahan calon karyawan, serta melihat saran dari lembaga psikologi. Jika cocok dengan hasil temuan tim HR, maka saran tersebut akan diikuti.

Lain dengan HR Chevron yang sangat ketat dengan hasil tes psikologi, terutama pada calon karyawan fresh graduate. Menurut Donny, kinerja mereka yang baru lulus kuliah, atau masih minim pengalaman, belum dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan pekerjaan. Perusahaan ini hanya mengundang pelamar yang direkomendasikan hasil tes psikologinya untuk diwawancara kerja sebagai tahap lanjut proses seleksi calon pegawai.

Bagaimana dengan budaya di perusahaan IT Microsoft, yang sangat mengistimewakan sesi wawancara? Untuk menarik account manager berprestasi istimewa, misalnya, pihak HR sampai tim senior bahkan CEO akan membidik kualitas calon pelamar dengan menggali pertanyaan seperti, ”Pernahkah ia memegang account yang unik dan besar di perusahaan sebelumnya?” Atau, ”Seberapa besar tim yang dikendalikannya, dan pengalamannya mengendalikan timnya, juga kreativitasnya menyusun program marketing yang lain dari yang lain.” Yang melakukan wawancara berasal dari latar belakang dan jabatan yang berbeda.

Untuk level manajer senior ke atas, lanjut Ail, tes psikologi dilakukan dalam metode berbeda, yaitu assesment dalam bentuk wawancara, simulasi, sampai grup diskusi.

Tes psikologi mempunyai usia validitas. Ail mengatakan, tentara dan penerbang melakukan tes hinga 2 kali setahun. Sedangkan untuk di perusahaan media, umumnya baru akan diadakan assesment jika karyawan dipromosikan ke level senior. (f)




 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?