Kenali Kondisi Tubuh
Saat Anda merasa capek dan pegal-pegal, mungkin solusinya bisa sederhana: memanggil tukang pijat langganan ke rumah. Namun sebenarnya, terapi pijat tidak sesederhana itu, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain. Menurut Fitri Susilowati, terapis dari Sanctum Salon & Spa, Jakarta, semua orang sebenarnya bisa dipijat. Namun, jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit kanker, tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, dan sebagainya, penting memilih terapis berpengalaman dan bersertifikat.
Terapis bersertifikat telah mempelajari ilmu kesehatan dan anatomi tubuh manusia, sehingga bisa menangani orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. “Orang dengan tekanan darah tinggi, misalnya, sebaiknya tidak dilakukan pijatan pada occipitalis, atau otot-otot di bagian tengkuk dan daerah di belakang kepala,” jelas Susi. Sedangkan orang yang menderita diabetes sebaiknya tidak diberikan pijatan yang keras, yang dapat merusak jaringan tubuh. Karena, jaringan tubuh penderita diabetes yang mengalami kerusakan, susah disembuhkan.
Jika Anda memilih pijat di spa, pilih spa yang menyediakan tenaga programmer atau konsultan di bagian penerimaan. Programmer ini bertugas untuk mencatat semua keluhan Anda (misalnya capek, pegal, masuk angin, dan sebagainya) dan menanyakan dengan detail kondisi kesehatan Anda (seperti apakah keluhan diabetes Anda, begitu pula tekanan darah tinggi, dan sebagainya). Sebaiknya, ceritakan semua keluhan dan riwayat penyakit Anda kepada programmer, agar mereka bisa menyarankan pijatan, aromaterapi, dan perawatan lain yang tepat. “Ada kalanya terapis memadukan dua jenis pijatan yang berbeda untuk mendapatkan manfaat pijat yang maksimal pada tubuh,” ujar Susi. (f)