Coba saja Anda amati rak-rak makanan dan minuman ringan di pasar-pasar swalayan. Kini makin banyak saja yang menggunakan kalimat ‘low fat’, ‘low calorie’, atau ‘sugar free’ pada kemasannya.
Tetapi, sebelum Anda bersorak kegirangan dan mulai memborong berbagai produk diet tersebut, sebaiknya periksa dulu dengan cermat daftar komposisi bahan (ingredients) yang tertera pada kemasan. Karena, beberapa jenis camilan yang menawarkan rasa lezat tapi rendah kalori itu, jika dikonsumsi berlebihan, justru bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Hal itu terjadi karena adanya zat pemanis atau penambah rasa buatan. Camilan manis yang mengklaim sebagai bebas gula atau bebas kalori, bisa jadi menambahkan sakarin sebagai pemanis buatan. Sakarin memang merupakan zat yang bebas kalori. Karena sakarin bukan gula, maka sah saja bila produsen mencantumkan ‘sugar free’ dalam kemasannya.
Padahal, konsumsi sakarin dalam jumlah berlebihan justru lebih berbahaya bagi kesehatan, karena sakarin bukanlah zat yang alami sehingga sulit dicerna tubuh. Hal ini juga berlaku bagi camilan asin yang menjadi kegemaran Anda. Jika konsumsi garam anda berlebihan Anda justru berisiko terkena tekanan darah tinggi.
Sebagai jalan keluarnya, baiknya Anda mengubah kebiasaan makan, dan bukannya memanjakan lidah dengan santapan yang menggunakan perasa buatan. Perubahan pola makan berarti mengubah cara pandang dalam memilih makanan. Jika memang keinginan untuk menyantap camilan manis sudah tak tertahankan, buah adalah pilihan yang paling alami, sehat, dan relatif murah. Cobalah untuk mempersiapkan buah potong di dalam kemasan plastik sebelum pergi beraktivitas. (f)