Health & Diet
Tea, Please!

16 Sep 2013


Drinking a daily cup of tea will surely starve the apothecary. Pepatah Cina ini mungkin dapat menggambarkan betapa banyak khasiat yang terkandung dalam lembaran-lembaran daun camellia sinensis. Kandungan polifenol, antioksidan dalam teh secara ilmiah terbukti bermanfaat untuk tubuh. Menurut Ratna Somantri, founder Komunitas Pencinta Teh yang juga penulis buku Kisah dan Khasiat Teh, untuk mendapatkan segala kebaikan dalam secangkir teh Anda perlu memperlakukan teh secara tepat.

Selain itu, ada juga teh yang berasal dari bunga, daun, atau kulit tumbuhan yang diseduh air. Teh jenis ini sering disebut teh herbal, infusion tea atau tisane. Menurut Santhi A. Sherad dalam bukunya Teh & Teh Herbal, Sebuah Warisan dan Budaya, banyak tumbuhan dapat dijadikan teh memiliki banyak manfaat. Karena bukan berasal dari daun teh, teh jenis ini bebas kafein. Beda teh, beda pula manfaat yang dimilikinya. Yuk, tambah pengetahuan kita tentang teh.

1. Teh Hitam

Dalam proses produksinya, daun camellia sinensis melewati serangkaian proses oksidasi sebelum menjadi daun teh kering yang siap diseduh. Daun teh dihancurkan dan dibiarkan mengering. Ketika proses oksidasi ini, getah yang dikeluarkan daun teh menghasilkan senyawa yang disebut theaflavins dan thearubigens.

Dua senyawa yang terkandung dalam teh hitam ini sangat bagus sebagai antipenyumbatan pada pembuluh darah jantung, juga dapat menurunkan kolesterol ke level baik. Selain itu, teh hitam kaya akan fluoride yang membuat gigi kuat dan tidak cepat keropos. Namun, warna yang pekat pada teh hitam dapat meninggalkan noda atau plak pada gigi, meski tak separah noda yang ditinggalkan tembakau. Ratna menyarankan untuk mencuci mulut dengan air putih setelah menikmati secangkir teh hitam. Selain itu, teh hitam juga memiliki kadar kafein yang paling tinggi di antara jenis teh lainnya.

2. Teh Hijau

Berbeda dengan teh hitam, teh hijau tidak mengalami proses oksidasi. Karena itu, kandungannya pun berbeda. Teh hijau banyak mengandung catechin, antioksidan yang  melindungi kulit dari sinar UV. Ini yang membuat kulit tidak gampang rusak. Selain itu, catechin dapat memisahkan lemak yang masuk ke dalam tubuh sehingga keluar secara alami oleh sistem pencernaan. Karena itu, teh hijau disebut-sebut bagus untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Antioksidan yang terkandung dalam teh hijau juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga membantu mempercepat pembakaran kalori. Ini sebabnya, sebelum latihan di gym, banyak orang menikmati teh hijau guna mengoptimalkan pembakaran lemak ketika latihan. Menurut Ratna, teh hijau lebih baik diminum ketika pagi hari. Karena manfaatnya yang membantu meningkatkan metabolisme tubuh, teh hijau sangat bagus membantu pembakaran lemak ketika kita beraktivitas.

3. Teh Putih

Tak jauh berbeda dengan teh hijau, teh putih juga salah satu jenis teh yang tidak mengalami proses oksidasi. Teh ini didapat dari pucuk-pucuk daun camellia sinensis yang baru saja tumbuh. Daun ini dipetik sangat pagi agar terlindung dari sinar matahari dan tidak terbentuk klorofil. Kandungan antioksidan teh putih lebih besar dibandingkan teh hijau.

Teh putih dipercaya bermanfaat meningkatkan sistem imun tubuh. Meski belum ada penelitian yang membuktikannya, menurut Ratna, mereka yang rutin mengonsumsi teh putih merasakan tubuhnya jadi tidak mudah terserang penyakit. Karena kandungannya yang sama dengan teh hijau, yaitu catechin, manfaat teh putih pun tak jauh berbeda dari teh hijau.

4. Teh Oolong

Bisa dikatakan, teh oolong merupakan campuran antara teh hijau dan teh hitam. Daun teh mengalami proses oksidasi sebanyak 20 sampai 50 persen, inilah mengapa oolong disebut semi fermented tea. Karena merupakan hasil setengah oksidasi inilah, oolong memiliki kandungan yang dimiliki 3 jenis teh lainnya, yaitu catechin, theaflavins dan thearubigens.

Dengan warna keemasan dan rasanya yang sedikit pahit, oolong memiliki manfaat lengkap. Meningkatkan metabolisme tubuh, antipenuaan dini pada kulit, serta menjaga berat badan ideal adalah manfaat dari catechin yang dikandungnya. Oolong juga dapat menurunkan kolesterol seperti yang ada pada teh hitam dan antiradikal bebas.

5. Teh Kuning

Teh kuning memang kalah populer dibandingkan 4 jenis teh di atas. Pada zaman dahulu, teh ini dikenal sebagai teh yang berkualitas tinggi dan hanya disajikan di istana kaisar. Teh kuning melewati oksidasi ringan, tak jauh berbeda dengan teh hijau atau teh putih, namun pengeringannya yang lebih lambat membuat daunnya menguning dan beragi. Teh ini memiliki warna kuning jernih ketika diseduh serta ringan dan harum. Ia dapat mempercepat metabolisme tubuh, merangsang pemecahan lemak dalam tubuh, dan membersihkan tubuh dari racun-racun.

6. Teh Pu Erh
   
Teh pu erh adalah salah satu teh yang langka karena proses produksinya yang memakan waktu hingga hitungan tahun. Teh pu erh dapat disimpan hingga 30 tahun sebelum dikonsumsi. Biasanya, teh dipadatkan dan dibentuk menjadi simbol tertentu. Karena langka, harga teh ini pun sangat mahal. Bahkan menurut Ratna, teh pu erh boleh dikatakan asli jika diproduksi di Yunan, Cina, tempat asalnya. Teh ini bermanfaat memperbaiki saluran pencernaan, antiradikal bebas, dan paling cocok diminum setelah menikmati hidangan yang penuh lemak.
    
7. Teh Chamomile

Bunga chamomile termasuk dalam keluarga bunga matahari. Jenis yang digunakan untuk membuat infusion tea adalah jenis German Chamomile. Mengonsumsi chamomile tea secara rutin dapat membuat hati lebih tenang. Bahkan, bangsa Mesir kuno percaya  bahwa chamomile dapat memperlambat penuaan. Cocok   diminum di akhir hari atau saat tubuh perlu relaksasi.

8. Teh Rosella
    
Rasanya yang unik dan nikmat membuat teh ini memiliki banyak penggemar. Manfaatnya pun tak sedikit. Mengonsumsi teh rosella secara rutin diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah, menormalkan gula darah, menurunkan kadar kolesterol, dan baik untuk kulit. Rosella juga kaya akan vitamin C sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan flu.
    
9. Teh Daun Mint

Daun mint telah lama digunakan untuk keperluan pengobatan berkat kandungan mentolnya. Teh mint biasanya digunakan untuk memulihkan stamina tubuh, mencegah infeksi, meredakan masalah pencernaan seperti kram, kembung, dan diare, sakit kepala, dan membuat Anda tidur lebih nyenyak. Teh peppermint juga dapat meredakan mual pada masa kehamilan, setelah makan, atau saat perjalanan jauh.

10. Teh Kayu Manis

Khasiat kayu manis sudah terbukti secara turun-temurun. Rempah asli Indonesia ini berkhasiat untuk meringankan gejala flu, mengatasi masalah pencernaan seperti mual, pencernaan yang tidak lancar, konstipasi, dan diare.  Bubuk kayu manis yang diseduh dan diminum sebagai teh juga dapat membantu meredakan kram perut saat menstruasi. Kandungan kayu manis juga membantu mengendalikan gula darah dan menekan kadar kolesterol dalam darah. Aromanya yang ‘manis’ ternyata juga bermanfaat menenangkan dan menstimulasi memori otak. Ingin manfaat lebih? Campur kayu manis dengan teh hitam, seperti masala chai, minuman tradisional di India.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?