Semula, Anda dan suami sepakat untuk tidak usah punya anak karena ingin fokus ke karier. Namun, belakangan, Anda sedih melihat teman-teman yang anaknya makin besar. Anda jadi merasa kesepian dan merindukan kehadiran anak. Bagaimana jika suami masih tak menginginkan kehadiran anak? Menurut psikolog Tuti Indra Fauziansyah, perubahan yang terjadi pada diri Anda sebetulnya normal saja, dan sebaiknya dibicarakan dengan suami. Anda tidak akan pernah tahu apa yang ada di dalam pikiran suami jika tidak membuka komunikasi. Kekhawatiran Anda sangatlah tidak beralasan. Bagaimana jika ia juga memiliki pikiran yang sama dengan Anda? Paling tidak dengan mendiskusikannya, Anda bisa mengetahui apa strategi yang perlu dilakukan. Kalaupun ia menolak, Anda tahu alasannya.
Gunakan berbagai strategi untuk mengubah pandangannya mengenai kehadiran anak. Perbanyak informasi yang dapat Anda gunakan untuk mengubah pandangannya mengenai kehadiran seorang anak. Intinya, apa pun hasilnya, Anda patut untuk memperjuangkannya. Perbedaan pandangan di antara pasangan adalah hal yang lumrah dan bukan berarti tidak bisa dipersatukan melalui proses komunikasi yang baik.(f)
