Anda berencana untuk menikah dalam waktu beberapa bulan. Anda dan calon suami sepakat akan membahas soal keuangan secara transparan. Tapi, ibu Anda berpesan, wanita harus selalu punya plan B untuk berjaga-jaga. Maksudnya, ibu ingin agar Anda punya tabungan yang disimpan sendiri, tanpa perlu diketahui suami. Menurut Ligwina Hananto, jujur terhadap pasangan adalah kata kunci yang sangat penting agar pernikahan langgeng. Kalau memiliki rahasia, apalagi dalam hal keuangan, akan susah hidup ke depannya. Tetapi, ide untuk memiliki ‘rekening sendiri’ bukan ide yang buruk. Mungkin yang dimaksud ibu Anda adalah betapa ‘berbahayanya’ jika semua rekening dipegang oleh suami. Bukan soal tidak percaya, tetapi, saat terjadi emergency, masing-masing harus memiliki akses pada uang.
Contohnya jika terjadi kecelakaan pada suami sampai membutuhkan perawatan rumah sakit, lalu semua rekening ada pada suami. Maka, istri akan kesulitan melakukan pembayaran tagihan rumah tangga dan keperluan perawatan rumah sakit suaminya. Jadi, Anda tidak dilarang mengikuti saran ibu Anda.
Agar tidak perlu berbohong pada calon suami dan tetap mengikuti saran ibu Anda, coba buat dana darurat. Dana darurat ini bisa Anda siapkan sebesar 4 kali pengeluaran bulanan dan 1 kali pengeluaran bulanan dalam bentuk tabungan. Sisanya bisa dipecah dalam deposito, reksa dana pasar uang, dan emas. Penyimpanan sebaiknya dipecah antara Anda dan suami.
