Food Review
Superb Chinese Restaurant

25 Jul 2011

Saat melintasi daerah Puncak, resto yang ada biasanya hanya menyajikan hidangan ala Sunda, masakan Padang, atau satai. Makanya, saat mobil yang membawa femina melewati batas Ciloto, dan menemukan logo Amen di puncak atap sebuah bangunan, femina langsung mampir tanpa ragu sedikit pun. Berbeda dari yang lain, Amen khusus menyajikan makanan Cina.

Merunut ke sejarah, tahun 1943 resto ini masih berupa 'warung berjalan'. Berupa kendaraan niaga yang disulap menjadi warung dan siap menjajakan makanannya ke sekitar wilayah Puncak. Ternyata, banyak yang cocok dengan cita rasa masakan Amen, sehingga membuat 'warung berjalan' ini menetap dan menjadi sebuah kedai kecil di tempat yang sekarang.

Kini, kedai kecil tersebut berubah menjadi resto megah yang tetap jadi favorit. Bagi pelintas yang tidak punya banyak waktu untuk ngariung sambil bersantap, ada Amen Express. Menunya pun disesuaikan, hanya berupa dim sum dan aneka bubur yang sudah siap santap. Untuk restonya, dibuat mirip food court modern dengan beragam sajian bergaya Cina. Bagi tamu yang tidak bisa menyantap makanan non-halal, ada baiknya berhati-hati. Karena, kebanyakan makanan yang disajikan termasuk makanan non-halal.

Seperti banyak pelintas yang memfavoritkan Gurami Tahu Kuah Susu, femina tak ingin ketinggalan untuk mencicipi. Disajikan dalam mangkuk stainless steel di atas sebuah kompor mungil, membuat kuah gurami tetap hangat  hingga suapan terakhir. Karena yang dipakai ikan gurami hidup yang baru dimatikan sesaat sebelum dimasak, maka cita rasa manis segar khas ikan masih terasa.  Tahu kain atau lebih dikenal dengan istilah tahu cina yang digunakan pun lembut. Kuahnya bukan sekadar air kaldu biasa, melainkan susu yang light sehingga tidak enek. Sesudah menyantap hidangan ini, tubuh akan terasa hangat karena salah satu bumbunya adalah jahe yang diiris tipis. Pas dengan cuaca Puncak yang dingin.

Selanjutnya ada Ayam Rebus ala Cianjur. Ternyata, hidangan ayam ini adalah ayam rebus gaya Hakka. Cara memasaknya, ayam dilumuri garam hingga ke bagian dalam, dan direbus hingga empuk. Lalu diangkat dan disiram-siram dengan minyak panas hingga kulitnya mengilap. Disajikan dengan taburan bawang putih goreng dan daun ketumbar. Kalau untuk orang Singapura, kaldu ayam biasanya dipakai kembali untuk menanak nasi, menjadi Nasi Ayam Hainan yang bercita rasa gurih.

Satu hal yang tak boleh tertinggal jika mampir di resto Cina daerah Puncak dan Bogor adalah memesan daun raja. Daunnya mirip daun ginseng, dan biasa diolah dengan cara yang amat praktis, yaitu ditumis bersama bawang putih. Meski sederhana, cita rasanya mantap. Apalagi jika disantap bersama nasi putih hangat yang pulen dan wangi. Hmm… sedap! Seolah satu piring saja tidak cukup. Pengiring makannya, tentu saja Chinese tea. Mujarab untuk menghilangkan sisa minyak di mulut serta membantu meluruhkan lemak sisa makanan. (HP) 
    
Lokasi: Jl. Raya Hanjawar No. 8, Pacet, Puncak, Jawa Barat. Telp. (0263) 8101026. Jam buka: 10.00 – 21.00 WIB. Harga*): Mulai dari Rp70.000 per orang (nasi, ayam rebus ala Cianjur, gurami kuah santan, 3 macam dim sum, Chinese tea) sampai Rp300.000 per orang (nasi, sup haisom, tumis pak choy bawang putih, dim sum, Chinese tea) ditambah pajak resto 10% dan servis 3%. Suasana: Resto Cina modern dengan meja berputar untuk gaya ‘makan tengah’.

*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.

FOTO: FF.



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?