Career
Sukses Wawancara Jarak Jauh

1 Oct 2012


Frank Risalvato, presiden perusahaan jasa rekrutmen Inter-Regional Executive Search (IRES), mengatakan bahwa apa yang tampak di layar komputer menjadi tolok ukur tim rekrutmen perusahaan untuk meloloskan kandidat ke tahap berikutnya. “Mereka sangat memperhatikan tampilan fisik pelamar ketika melakukan wawancara lewat  video conference.,” jelas Frank Alhasil, wawancara menggunakan video conference memerlukan persiapan yang matang, mulai dari cara berpakaian hingga kemampuan berkomunikasi secara verbal. Sebab, jika tidak, pekerjaan impian Anda pun akan lenyap begitu saja.                             
Pada umumnya, ada dua alternatif lokasi untuk melakukan wawancara via video conference, yakni di tempat tinggal pelamar atau di kantor perwakilan perusahaan. “Apabila proses wawancara dilakukan di rumah, Anda perlu memastikan komputer atau  laptop Anda telah dilengkapi jaringan internet yang memadai agar koneksi internet berjalan lancar ketika menjalani wawancara. Sebab, hal itu merupakan persiapan yang paling utama,” tutur Laura DeCarlo, konsultan karier dari Career Directors International (CDI).    
                          
Apabila proses wawancara diadakan di kantor perwakilan perusahaan, Laura menyarankan para pelamar untuk melakukan persiapan diri dengan lebih matang. Misalnya, berdandan rapi, melakukan riset tentang perusahaan, serta mendatangi lokasi wawancara setidaknya 15 menit lebih awal dari waktu yang telah disepakati.                                 
Hal tersebut dilakukan oleh Juanita Wiratmaja (28), News Anchor Liputan 6 SCTV, yang menjalani tes wawancara via video conference saat melamar program beasiswa PPIA-VOA Broadcasting Fellowship tahun 2008. “Saat itu, saya sengaja datang ke lokasi wawancara di kantor VOA Indonesia lebih awal, supaya perasaan jadi lebih tenang dan mempunyai waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri,” ujarnya.        Wanita yang biasa disapa Aline ini mengakui bahwa tim pewawancara dari VOA Washington DC yang terdiri dari Direktur VOA Indonesia Section, Norman Goodman, News Manager VOA Indonesia untuk televisi, Helmi Johanes, serta News Manager VOA Indonesia untuk radio, Irna Sinulingga, sempat membuatnya merasa tegang. “Itu pertama kalinya saya diwawancarai oleh banyak orang sekaligus. Rasanya deg-degan. Tapi saya berusaha berpikir positif agar bisa menguasai keadaan dan melalui wawancara dengan baik,” tuturnya.            
           
Saat menjalani wawancara, Aline sempat kebingungan membagi konsentrasi pandangan mata ke layar atau ke webcam. Tapi, untuk menjaga kontak mata dengan pihak pewawancara, Aline tetap berupaya fokus melihat ke webcam. “Sesekali amati layar untuk mengecek posisi tubuh kita sekaligus melihat ekspresi pewawancara, apakah mereka tertarik dengan jawaban kita,” katanya lagi.                     

Selain persiapan teknis, menurut Aline, ada lagi strategi yang perlu dilakukan sebelum menjalani tes. Salah satunya melakukan riset secara mendalam tentang perusahaan yang akan dilamar “Dengan begitu, kita akan lebih siap jika diminta mengajukan pertanyaan tentang perusahaan oleh pihak pewawancara. Dengan mengajukan pertanyaan berbobot, kita bisa meyakinkan pewawancara bahwa kita layak dipilih,” jelasnya.                                               
Oleh sebab itu, sebelum menjalani wawancara dengan pihak VOA Washington DC, Aline sengaja browsing informasi mengenai VOA lewat internet terlebih dahulu, mulai dari program acara TV, radio, hingga nama-nama jurnalisnya. “Dari situ, saya bahkan bisa memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan pewawancara dan menyiapkan jawabannya,” tuturnya, mantap.                    

Alhasil, segala usaha dan persiapan matang yang ia lakukan sebelum menjalani tes wawancara, berbuah keberhasilan. Impiannya magang dan bekerja di VOA Washington DC pun menjadi kenyataan. (f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?