Trending Topic
Sukses Menembus Langit-Langit Kaca

6 Oct 2012

Jumlah wanita bekerja yang duduk di ‘kursi panas’, baik yang menempati level atas maupun di jajaran direksi sulit ditemukan. Selain harus menaklukkan tantangan di profesinya masing-masing, mereka juga harus berhadapan dengan pandangan sebelah mata dari lingkungannya.

Namun, tiga sosok wanita inspiratif yang hadir di Seminar Women’s Leadership Network 2012 (6/10) di Hotel Gran Melia, Jakarta; Mira Amahorseya, Direktur Utama, PT Sarinah (Persero), Dini D. Makmun, CEO Saatchi & Saatchi Indonesia, serta Cut Noosy Keumalafajri, GM Customer Service PT XL Axiata, Tbk, sekaligus pemenang Kompetisi Wanita Karier Femina 2011, sukses menjadi pemimpin di bidangnya masing-masing.

Mereka mampu menjawab cibiran negatif dengan prestasi gemilang. Bagi Mira, setelah 21 tahun berjuang merintis karier dari bawah, akhirnya ia mampu meraih jabatan tinggi di Sarinah. Tak hanya itu, ia masih bertekad memajukan pusat perbelanjaan tersebut. 

“Saya bertahan selama 21 tahun bekerja di BUMN yang sarat dengan rumitnya birokrasi karena terikat oleh nilai-nilai emosional. Pada zamannya, Sarinah merupakan pusat perbelanjaan pertama yang memiliki eskalator. Memori yang membanggakan itu terus saya kenang. Saya masih ingin menjadikan Sarinah sebesar Harrods, pusat perbelanjaan ternama di Inggris,”ujar Mira, tegas.

Tantangan berbeda ditemui oleh Dini D. Makmun. Terbiasa mendengar pendapat konvensional yang miring, tentang dunia periklanan yang digelutinya tak membuat Dini gentar. Berkat dukungan keluarga dan motivasi untuk terus maju, ia berhasil mencapai puncak kesuksesan sebagai CEO.

“Suami dan dua anak saya adalah pendukung setia. Banyak orang beranggapan bahwa bidang periklanan adalah dunia yang aneh dan antitradisional. Periklanan dianggap tidak cocok untuk wanita yang cenderung lebih detail dan organized. Selain itu, saya juga harus menantang diri melahirkan banyak ide-ide baru untuk iklan yang mengarah kepada multinasional, karena ide tidak bisa digeneralisasikan untuk semua pasar,” ungkap Dini.

Mengawali karier sebagai karyawan kontrak di sebuah perusahaan telekomunikasi tidak membuat Cut Noosy Keumalafajri ciut untuk mencapai posisi puncak. Dengan kegigihannya, ia mampu meraih posisi manajer setelah 6 tahun berkarier. Kini, ia telah membawahi 1.700 staf yang 90 persen di antaranya adalah pria.

“Saya bertekad untuk terus meningkatkan karier. Strateginya, dengan melakukan pemetaan kelemahan diri serta mendengarkan saran dari orang lain.  Hal ini membantu saya memperbaiki diri secara pribadi maupun kompetensi. Inilah cara saya agar bisa menonjol di antara dominasi para pria,” tutur Cut Noosy dengan antusias.

Inilah potret wanita-wanita hebat yang mampu bersaing dan unggul walau diterpa banyak komentar negatif dari lingkungannya. Sosok mereka sekaligus membuktikan bahwa gender bukanlah penentu keberhasilan. “Jangan pernah meredupkan mimpi, tetaplah memiliki ambisi. Kerja keras itu proses. Namun, tetap percaya diri bahwa kita bisa!” pesan Dini. 

Woro Hartari Trianti

Baca juga:



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?