Suatu pagi yang muram karena sedang hujan deras, Muara Karang menjadi pilihan untuk saraoan beragam sajian khas Medan. Pusatnya ternyata berada di pasar tradisional yang terletak di belakang sebuah gerai donat terkenal. Di muka pasar disediakan tempat yang dinaungi tenda. Di sekelilingnya ada sekitar 10 gerai penjual makanan dengan display dari kaca, mulai dari camilan sampai makanan berat.
Pilihannya adalah lontong sayur khas Belawan, diambil dari nama kota pelabuhan di Medan. Lontong dengan semburat warna hijau pada permukaannya ini beraroma harum daun pisang. Selain kuah lodeh dengan aroma taoco Medan yang samar-samar, ubo rampe di atas lontongnya adalah serundeng, kering tempe, kering kentang pedas, dan sambal.
Untuk penggemar Chinese food, bisa memilih dim sum. Cocok disantap untuk sarapan karena porsinya yang mini. Pilihannya bervariasi, di antaranya lo mai kai (ketan bungkus daun talas isi ayam dan telur asin), pangsit udang kristal, dan chong fan udang (martabak udang dengan kulit hakau siram kuah kecap asin). Ada juga bakmi atau bihun kuah yang gurih dan mengenyangkan. Ada juga Kopitiam Melati. Di sini, habiskan pagi santai
Usai sarapan besar dengan meneguk kopi susu, teh tarik, kopi tarik, atau teh krisan. Sebagai pendampingnya, beli camilan dari penjaja langka yang menjual kue lobak.
Kue lobak terbuat dari campuran lobak yang dihaluskan dan tepung beras, lalu digoreng. Menurut enci penjualnya, tepung berasnya hasil gilingan sendiri. Pantas saja kenyalnya beda dan aromanya tidak tengik. Tidak ada bahan sintetis yang menyamarkan komposisi sederhana tersebut. Aroma natural dari adonan tepung beras dan gurih lobak justru menjadi kemewahan tersendiri.
Lokasi: Jl. Muara Karang Blok Z1, masuk dari Gerai Dunkin Donut, Muara Karang, Jakarta Utara. Harga*): Makanan: Rp2.000 – Rp20.000. Minuman: Rp1.000 – Rp10.000. Jam buka: 06.00 – 14.00 WIB. Suasana: Tempat setengah terbuka dengan meja-meja santap berada di tengah.
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.