Trending Topic
Sampah Elektronik Juga Berbahaya!

1 May 2012

Tahukah Anda?
Ada 6.000 ton sampah elektronik setiap tahunnya di Indonesia. Angka itu baru bersumber dari rumah tangga saja.

Karena…
Kebanyakan barang elektronik mengandung bahan beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Misalnya timah, tembaga, kaleng, silikon, merkuri, cadmium, dan thalium. Karenanya, akan sangat berbahaya bila kita menempatkannya begitu saja di ruang terbuka, terkena terpaan air hujan. Kandungan logam-logam berat tersebut akan luntur terbawa air menjadi polutan cair yang mencemari tanah dan air tanah.    

Macam-macam electronic waste
Barang elektronik, seperti radio, pemutar MP3, ponsel, dan laptop. Barang listrik rumah tangga, seperti mesin cuci, lemari es, dan pembersih vakum. Di Indonesia, sampah jenis ini bahkan menjadi salah satu bisnis impor! Negara pengekspornya dengan senang hati memberi harga murah, karena mereka bisa membuang sampah sekaligus memperoleh uang.

Kembalikan ke produsen
Sampah elektronik dari industri biasanya dibawa ke perusahaan pengolah limbah B3, seperti PPLi atau rekanannya. Sementara, untuk sampah listrik rumah tangga dan sampah elektronik individu, pengepul barang loak biasanya mempreteli sampah jenis ini. Yang dapat dijual akan dijual, yang tidak dapat dijual tidak jelas penanganannya.

Langkah hijau
Pertimbangan ‘hijau’ tak cukup hanya pada saat membeli barang elektronik dan mengoperasikannya. Kini saatnya pula memikirkan cara mengelola sampah elektronik kita. Misalnya, bila biasanya memberikan atau menjual setrika bekas pada tukang loak, sebaiknya kini kembalikan sampah setrika itu kepada produsen. Infonya bisa didapat di website para produsen tersebut.(f)



 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?