Trending Topic
Rancang Liburan Sukses

30 Nov 2012


Ingin liburan yang unik? Buat itinerary sendiri, deh. Ini kesempatan Anda mewujudkan liburan impian. Tak perlu bingung, gunakan empat pertanyaan sederhana berikut ini saat menyusun itinerary.

Ingin acara apa?
Ini yang pertama kali harus Anda jawab. Pastikan Anda tahu liburan seperti apa yang ingin Anda alami kali ini. Sekadar bersantai di pantai? ‘Berburu’ foto bangunan menarik? Mengajak anak liburan sambil belajar? Atau belanja?

Menurut Teguh Amor Patria, pemilik The Original Bandung Trails, penyedia jasa perjalanan dengan minat khusus, tujuan ini bukan soal destinasi, tapi pengalaman apa yang ingin Anda rasakan saat liburan. Boleh saja ingin semuanya, tapi tetap harus ada tujuan utamanya.

“Liburan itu intinya bersenang-senang. Tetapi, tetap harus punya tujuan. Anda juga jadi lebih dimudahkan dengan membuat itinerary.”
Hal serupa diungkapkan  Nancy Margaretha, travel writer. Berdasarkan pengalamannya, dengan memiliki tujuan liburan, ia jadi lebih mudah memilih kota yang ingin ia kunjungi. Bahkan, seorang solo traveler pun perlu menetapkan tujuan. “Paling mudah menentukan ke mana saya akan liburan sendiri, jika saya sudah tahu apa yang saya mau. Kalau sedang ingin shopping, saya akan pilih kota atau negara yang banyak tempat belanjanya. Tapi, kalau sedang ingin leyeh-leyeh, ya, saya pilih ke pantai,” ungkap Nancy, yang telah menulis dua buku traveler, Backpacking Modal Jempol dan Jelajah Eropa Rp500 ribuan/bulan.

Tujuan liburan dipengaruhi minat seseorang. Maka, saat pergi liburan bersama keluarga atau teman, minat yang beragam ini harus dapat disatukan. “Sebagai orang tua, mungkin tujuannya mengajak anak bermain sambil belajar. Dengan demikian, tempat-tempat yang akan dikunjungi pun dipilih yang sesuai, seperti museum atau taman pendidikan,” kata Teguh.

Mau ke mana?

Tujuan sudah pasti, selanjutnya, pilih lokasi liburan yang sesuai. Menentukan satu lokasi liburan dari sekian banyak pilihan tempat, terkadang bukan perkara mudah. Teguh dan Nancy, sama-sama menganggap bujet penting sebagai pertimbangan saat memilih destinasi liburan. “Pilihlah kota yang sesuai dengan bujet Anda, terutama jika Anda punya bujet terbatas,” kata Teguh. Bujet dalam hal ini termasuk tiket pesawat PP, hotel, akomodasi, biaya hidup, tiket tempat wisata.

Begitu menemukan kota sesuai bujet yang tersedia, saatnya  Anda memilih tempat wisata apa saja yang akan dikunjungi. Untuk itu, Anda perlu mencari tahu lokasinya, apakah  mudah dijangkau, berapa jauh jaraknya dari tempat penginapan, atau apakah searah dengan lokasi lainnya. Dari sekian banyak tempat wisata yang ditawarkan, karena keterbatasan waktu, mungkin Anda tidak bisa mengunjungi semuanya. Ia lalu mencontohkan, jika tujuan Anda ke Bangkok untuk belanja, fokuslah dulu pada tempat-tempat belanja yang terkenal. “Tapi, kalau mau mengeksplorasi tempat baru berbelanja, boleh saja. Siapa tahu di tempat itu harganya jauh lebih murah karena belum banyak turis yang berkunjung,” ungkap Teguh.

Untuk menghemat waktu dan tenaga, buatlah itinerary yang lokasinya tidak saling berjauhan atau searah. Dengan demikian, waktu Anda tidak akan habis di jalan. “Lokasi yang saling berdekatan dan searah sebaiknya diletakkan dalam 1 hari. Jadi, besoknya Anda bisa memilih lokasi lain yang berlainan arah. Dengan demikian, perjalanan jadi jauh lebih efisien,” saran Teguh.

Berapa waktu yang ideal untuk menikmati sebuah tempat? Jawaban dari Teguh: tidak ada waktu ideal. Umumnya, 2-3 jam cukup untuk menikmati sebuah objek wisata. “Tidak ada teorinya, ini berdasarkan pengalaman saja. Tapi, tentunya berbeda jika Anda pergi ke Disneyland atau mungkin diving. Waktunya bisa saja menghabiskan 1 hari,” tutur Teguh.
Bagi seorang solo traveler, menentukan tempat yang ingin dikunjungi mungkin tidak terlalu sulit, dibandingkan dengan mereka yang melakukan perjalanan bersama-sama.

“Sebagai solo traveler, jangan buat itinerary terlalu detail dan padat. Berikan ‘napas’ untuk perjalanan Anda. Kadang-kadang, pengalaman perjalanan itu justru datang ketika Anda mungkin sedang menunggu kereta berikutnya. Toh, tidak ada orang lain yang harus Anda pertimbangkan dalam perjalanan tersebut,” jelas Nancy.

Beda ceritanya jika berlibur bersama teman atau keluarga. Dalam menentukan tempat wisata yang dituju, Teguh menyarankan agar didiskusikan dulu. “Intinya, membuat kesepakatan antara semua pihak mengenai tempat yang dituju, agar lebih fun.”

Meskipun telah memiliki itinerary, baik Teguh maupun Nancy, menyarankan agar jangan terlalu ketat dengan jadwal yang ada. Fleksibel menyikapi rencana perjalanan membuat liburan lebih menyenangkan, sekaligus menghindari stres. “Kalau memang pada kenyataannya, tempat yang dikunjungi tidak semenarik info yang didapat,  tidak ada salahnya Anda mengubah lokasi tujuan. Siapa tahu Anda justru menemukan pengalaman unik,” saran Teguh. Jadi,  memiliki rencana cadangan juga perlu.   

Kapan dan berapa lama?
Jumlah hari libur  yang akan Anda habiskan menentukan rencana perjalanan. Makin panjang hari libur yang Anda miliki, kesempatan mengeksplorasi tempat tujuan wisata pun jadi tak terbatas. Lamanya waktu liburan juga menyangkut banyak hal, misalnya bujet.  “Kalau liburan di saat weekend atau hari libur, umumnya harga tiket pesawat, hotel, dan tempat wisata lebih mahal dibandingkan hari biasa,” kata Teguh. Umumnya, di hari-hari libur atau akhir pekan, tempat wisata pun lebih padat pengunjung.
Untuk mendapatkan penawaran harga yang lebih murah dan suasana yang lebih santai, berliburlah di hari biasa. Tapi, perlu dicari tahu juga apakah tempat yang ingin Anda kunjungi buka di hari biasa. Ada beberapa lokasi yang memang khusus buka di akhir pekan, misalnya Pasar Chatuchak di Bangkok, Thailand, yang hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu.

“Idealnya, 3 hari adalah waktu yang cukup untuk menikmati suasana di suatu kota. Tapi, jika menginginkan untuk berpindah kota, tentu butuh waktu yang lebih panjang,” jelas Teguh.

Lalu, bagaimana menentukan kegiatan yang akan dilakukan sepanjang liburan? Teguh menyarankan agar membaginya dalam berbagai kegiatan yang digabungkan antara yang butuh banyak energi dan yang santai. “Pada hari pertama, setelah selesai sarapan bisa dipakai untuk melakukan kegiatan yang lebih bersemangat, seperti berkeliling ke taman bermain, atau melihat tempat wisata yang membutuhkan banyak gerak. Siang menuju sore hingga malam bisa diisi dengan kegiatan yang lebih santai, seperti berkunjung ke museum atau menikmati pergelaran seni,” tutur teguh.

Sedikit berbeda dengan Teguh, saat sedang bepergian sendiri, Nancy justru memilih 1 hari pertama untuk  bersantai dan beradaptasi dengan lingkungannya.  “Biasanya, esok harinya setelah mengetahui suasana, saya baru mulai mengeksplorasi kota,” ungkap Nancy. Intinya, sesuaikan dengan keinginan Anda.
Jika tempat tujuan Anda sangat jauh dan memakan waktu perjalanan panjang, Teguh menyarankan agar tidak langsung mulai beraktivitas tinggi. Berikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan beradaptasi dahulu.
 
Dengan siapa?
“Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat membuat itinerary adalah dengan siapa Anda melakukan perjalanan,” ungkap Nancy. Pergi berlibur sendiri, mengajak keluarga, atau bersama teman, tentunya berbeda. Mulai dari tempat yang bisa dikunjungi hingga pembagian waktunya. Bagi keluarga yang merencanakan liburan bersama, orang tua harus memperhatikan minat anak. Umumnya, anak-anak akan cepat rewel jika mereka berada di tempat yang tidak mereka sukai.    

Orang tua juga harus memperhatikan kemampuan fisik anak, jangan   membuat jadwal yang terlalu padat. Ini juga perlu diperhatikan jika Anda berlibur bersama lansia. Agar stamina semua anggota keluarga tetap prima sepanjang liburan, sebaiknya selipkan waktu cukup panjang untuk beristirahat, misalnya saat makan siang atau sudahi jalan-jalan sebelum makan malam.

Jangan lupa, cantumkan nama dan nomor telepon penting, seperti  kontak  sopir yang akan menjemput di bandara, kedutaan, hotel, dan lainnya.(FAUNDA LISWIJAYANTI)


 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?