Sex & Relationship
Posesif, Racun Bagi Hubungan

10 Oct 2011

Anda memikirkan tentang dia sepanjang waktu? Menghubunginya puluhan kali setiap hari? Terus-terusan memeriksa akun facebook, twitter, dan emailnya? Merasa tertekan ketika dia menghindari Anda? Merasa resah jika dia kurang memperhatikan Anda? Wah, kalau Anda mengalami salah satu gejala di atas, bisa jadi Anda sudah terinfeksi virus obsesif pada pasangan. Hati-hati, karena virus ini malah akan menjauhkan Anda dari kekasih.

Menurut psikolog Ajeng Raviando, sikap penuh kecemasan ini disebabkan oleh rasa obsesif pada pasangan. Secara teori, gejala ini disebut obsesif kompulsif. Kata obsesif itu sendiri berarti pikiran dan tindakan untuk melakukan segala sesuatu secara berlebihan dan sangat terikat. Sedangkan kompulsif adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.

Perasaan gelisah dan cemas (gangguan neurosis) akan membuat individu yang terobsesi merasa terdorong untuk melakukan ritualnya, yaitu tindakan secara berulang, dengan maksud tertentu dan disengaja. Apabila tidak dilakukan, ada rasa yang mengganggu individu tersebut.

"Awalnya bisa terjadi karena orang yang terobsesif tidak bisa mengendalikan dorongan untuk terus memikirkan pasangan sepanjangnya sepanjang waktu," jelas Ajeng. Tidak heran jika mereka ini akan terus-menerus menelepon pasangannya, menyambangi kantornya setiap hari dan mengecek semua akun pribadi. Keinginan untuk mengecek secara berkala ini dilakukan untuk menghilangkankeraguan ataukegelisahan dalam dirinya.

Tak bisa dipungkiri, sikap berlebihan seperti ini, tak jarang berujung pada perpisahan. Semakin tinggi frekuensi seseorang melakukan tindak obsesif, atau semakin besar kadar posesifnya, maka hubungan akan menjadi tidak sehat. Tak heran jika pasangan ingin melepaskan diri. Sikap obsesif adalah racun bagi hubungan dan penderitanya butuh penanganan dan terapi.

Untuk mengalahkan virus obsesif, ikuti beberap tip berikut ini:
  • Atasi sikap posesif dengan membangun, memelihara, dan menjaga  sikap saling percaya.
  • Tentukan arah hubungan. Apakah hanya sekedar menikmatimasa pacaran atau ada orientasi yang ingin dicapai. Jika ingin lebih serius, tanggalkan pemikiran negatif dan fokuslah pada hal yang memperkuat hubungan.
  • Jangan menunda masalah. Ketika masalah terjadi, terutama yang berbau rasa cemburu, selesaikan hingga tuntas dan tidak berlarut-larut.
  • Bila memiliki pasangan yang posesif, berikanlah kesempatan pada pasangan untuk berubah. Tapi jangan takut untuk bertindak tegas jika dibutuhkan. (f)





 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda?